LUMAJANG, KOMPAS.com - Seorang jemaah haji asal Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, dilaporkan meninggal dunia di Madinah, Arab Saudi.
Jemaah haji tersebut diketahui bernama Habiye Binti Tamu, warga Desa Jugosari, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Kasi Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umroh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Lumajang, Abdul Rofik, mengatakan, korban mengeluhkan sesak napas saat baru tiba di Madinah.
Baca juga: Marhamah, Jemaah Haji Tertua di Jatim Berusia 104 Tahun
Sebagai informasi, Habiye dan ratusan jemaah haji lain asal Lumajang diberangkatkan dari Pendopo Arya Wiraraja menuju asrama haji Surabaya pada Minggu (11/5/2025).
Setibanya di Madinah pada Kamis (15/5/2025), Habiye mengeluh sesak napas dan tidak kuat untuk berjalan. Ia pun lantas dirujuk ke salah satu rumah sakit di Madinah.
Setelah pemeriksaan medis, Habiye diperbolehkan pulang oleh tim dokter.
"Informasi dari petugas haji kita, jemaah ini mengalami sesak napas dan dirujuk ke rumah sakit, tapi setelah mendapatkan penanganan langsung diperbolehkan pulang hari itu juga," kata Rofik melalui sambungan telepon, Jumat (30/5/2025).
Baca juga: Siti Nurmah, Jemaah Haji Sumbawa yang Gunakan Kursi Roda, Meninggal di Mekkah
Usai keluar dari rumah sakit, Habiye langsung bergabung dengan jemaah haji lainnya.
Namun, empat hari setelahnya, Habiye kembali mengeluh sesak napas. Kali ini, keluhannya ditambah dengan batuk dan panas.
Habiye pun langsung dirawat di rumah sakit sejak Senin (19/5/2025) sampai akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada Rabu (28/5/2025) pukul 20.10 waktu Arab Saudi.
"Selama seminggu lebih, jemaah haji ini dirawat di ICU sampai akhirnya meninggal dunia kemarin," terangnya.
Jenazah Habiye langsung dimakamkan di Madinah usai dimandikan dan dishalatkan oleh petugas dan jemaah haji lain.
Rofik mengimbau seluruh jemaah haji asal Lumajang untuk selalu menjaga kesehatan. Sebab, puncak ibadah haji di Arafah akan berlangsung.
"Karena ini persiapan Armuzna. Jangan terlalu diforsir, karena puncaknya haji di Arafah. Dan tetap selalu koordinasi dengan ketua rombongan," pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang