SURABAYA, KOMPAS.com - Jemaah haji asal Sidoarjo diduga menjadi korban perampokan sopir taksi ketika menjalani ibadah di Arab Saudi.
Korban menderita kerugian mencapai belasan juta rupiah.
Berdasarkan informasi yang diunggah akun TikTok @brodenii, korban, Moh Usman, mengalami perampokan tersebut di depan hotel pada 20 Mei 2025 sekitar pukul 09.00 Waktu Arab Saudi.
"Untuk jemaah haji Indonesia yang suka pergi sendiri-sendiri, harap berhati-hati ya, karena telah terjadi perampokan oleh oknum sopir taksi," kata pria dalam video yang diunggah, @brodenii.
Ketika itu, korban baru saja melaksanakan ibadah umrah wajib menggunakan Bus Shalawat.
Kemudian, pria tersebut dipanggil oleh seorang pengemudi dan menariknya ke dalam taksi.
Baca juga: 11 Jemaah Haji DIY Gagal Berangkat, Salah Satunya karena Demensia
Selanjutnya, korban diajak pelaku ke tempat sepi yang lokasinya tidak jauh dari hotel para jemaah haji.
Pengemudi tersebut sempat menanyakan visa dan langsung mengacak-acak tas.
"Jemaah tersebut membawa uang, kalau tidak salah, rupiahnya Rp16 juta dan riyalnya 350 riyal. Jadi uangnya dirampok semuanya itu diambil, yang jemaah pertahankan itu kartu nusuknya," ujarnya.
Menyikapi hal tersebut, Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris PPIH Embarkasi Surabaya, Sugiyo mengungkapkan rasa prihatin atas kejadian yang menimpa jemaah tersebut.
“Sesungguhnya kejahatan bisa terjadi di mana-mana. Kita imbau para jemaah untuk meningkatkan kewaspadaannya terlebih saat haji kita berada di luar negeri yang adat, kebiasaan, dan budayanya sangat berbeda dengan keseharian kita,” tutur Sugiyo, Selasa (27/5/2025).
Sugiyo menjelaskan perbedaan nilai mata uang rupiah dan riyal. Nominal mata uang riyal lebih kecil dibandingkan dengan rupiah.
“Jemaah membawa uang 100 riyal saja nilainya sudah hampir satu juta. Masyarakat kita banyak yang belum terbiasa dengan ini, sehingga menganggap uang 100 riyal nilainya kecil. Kami mengimbau kepada jemaah yang sudah berada di Tanah Suci maupun yang akan berangkat ke Tanah Suci untuk tidak membawa uang tunai dalam rupiah maupun riyal dalam jumlah banyak,” kata Sugiyo.
Ia juga mengingatkan agar jemaah tidak melakukan perjalanan sendiri ketika bepergian luar hotel. Ia meminta jemaah untuk selalu ditemani saat bepergian, terutama bagi lansia.
“Bepergian dalam kelompok kecil sekitar 2-3 orang lebih aman, apalagi jika belum mengenal lingkungan sekitar,” ujarnya.
Baca juga: Kemenag: 184.201 Jemaah Haji Indonesia Telah Terima Kartu Nusuk