Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkah Sapinya Dibeli Presiden, Peternak Sapi di Kediri Ini Banjir Permintaan

Kompas.com, 29 Mei 2025, 15:31 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
Bilal Ramadhan

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com - Peternakan Sapi Irfa’i Berkah Sejahtera Farm (IBS Farm) di Desa Pranggang, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, tengah mengalami kenaikan permintaan sapi hewan kurban.

Kenaikan permintaan itu salah satunya dipengaruhi pembelian sapi kurban oleh Presiden Prabowo Subianto beberapa waktu sebelumnya.

Sapi yang dibeli orang nomor satu di negeri ini jenis peranakan ongole (PO) dengan bobot kurang dari 1 ton dengan harga sekitar Rp 95 juta.

Baca juga: Mengenal Turbo, Sapi Kurban Presiden Prabowo di Bone

Manager IBS Farm, Kukuh, mengakui pembelian yang dilakukan oleh Presiden Prabowo pada media Mei lalu itu turut mendongkrak tren penjualan hewan kurban di tempatnya.

“Pembelian dari Pak Presiden Prabowo kemarin ada berkahnya. Ada sejumlah pelanggan baru yang datang ke kami,” ujar Kukuh pada Kompas.com, Kamis (29/5/2025).

Dia mengaku mengetahuinya karena sempat iseng menanyakan asal usul pengetahuannya tentang peternakannya kepada para pembeli baru tersebut.

“Katanya mereka tahunya dari video-video viral sapi dibeli presiden di tiktok kami,” kata Kukuh.

Baca juga: Ketut Sukata Gembira Sapi 7,7 Kuintal Miliknya Dibeli Prabowo, Sudah 2 Kali Dipesan Presiden

Selain pembelian oleh presiden itu, Kukuh menambahkan, faktor lain yang turut mendongkrak penjualan adalah kepercayaan para pelanggan tetapnya.

Para pelanggan itu datang dari berbagai kalangan dan sejumlah daerah di Jawa Timur.

Pihaknya selama ini memasarkan sapinya menggunakan cara-cara konvensional maupun kekinian dengan memanfaatkan media sosial.

Sehingga hasil dari seluruh upaya penjualan itu tercatat saat ini sudah ada sebanyak 235 ekor sapi yang terjual.

“Jumlah permintaan itu sampai saat ini sudah ada 235 sapi,” ungkap Kukuh.

Baca juga: Presiden Prabowo Beli Sapi Kurban di Klaten, Jenis Simental Miliki Berat 1,1 Ton

Sapi kurban permintaan pembeli tersebut berasal dari beragam jenis mulai limousin hingga PO. Sedangkan rata-rata harga kisaran Rp 25 juta ke atas.

“Kalau yang kelas ekonomis bobot kisaran 450 kilogram juga ada kelas jumbo,” ujar dia.

Sebelumnya diberitakan, pesuruh Presiden Prabowo Subianto membeli sapi jenis PO di peternakan IBS.

Jenis sapi tersebut dipilih dibanding jenis sapi lainnya karena merupakan ras lokal unggulan.

Sapi jenis PO ini mempunyai sejumlah ciri mulai dari kelir putih dengan tonjolan di punggung atau punuk serta cenderung mempunyai daya tahan yang tinggi dibanding sapi pedaging lainnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Kisah Mahasiswa di Surabaya Kerja Sampingan Jadi Kurir Makanan demi Uang Kuliah
Surabaya
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Dua Pelaku Pemalakan di Pantai Bangsring Banyuwangi Beraksi Sejak 2023
Surabaya
Wisatawan Lansia Dipungli 'Uang Pengawalan' Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Wisatawan Lansia Dipungli "Uang Pengawalan" Rp 150.000 di Bangsring Banyuwangi, Sempat Ketakutan
Surabaya
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
M Zaki Ubaidillah, Pemain Muda Asal Madura Raih Perak SEA Games, Sang Ayah Doakan Jadi Juara Dunia
Surabaya
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Kesaksian Tour Leader di Bangsring Banyuwangi: Pelaku Ancam, Jika Tak Bayar, Bus Tak Bisa ke Luar
Surabaya
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Sebagian Rombongan Wisata Korban Pemalakan di Bangsring Underwater Banyuwangi Ternyata Lansia
Surabaya
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Banjir Genangi Jalan Pantura Baluran Situbondo, Arus Lalu Lintas Melambat
Surabaya
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Rombongan Wisatawan Disandera dan Dipalak Rp 150.000, Pemkab Banyuwangi: Pelaku Bukan Pengelola Resmi
Surabaya
Pelaku Pungli 'Uang Pengawalan' Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Pelaku Pungli "Uang Pengawalan" Bus Wisata di Banyuwangi Dikenai Sanksi Wajib Lapor
Surabaya
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Ditangkap Polisi, 2 Pelaku Pungli Bus Pariwisata di Banyuwangi Minta Maaf
Surabaya
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Polisi Ciduk 2 Penyandera Bus Wisata di Banyuwangi, Pengakuan Pelaku: Beli Sembako untuk Warga
Surabaya
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar 'Uang Pengawalan', Penyandera Ditangkap
Bus Pariwisata di Banyuwangi Ditahan Preman karena Tak Bayar "Uang Pengawalan", Penyandera Ditangkap
Surabaya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau