LUMAJANG, KOMPAS.com - Kerusakan tanggul di Dusun Kebondeli Selatan, Desa Sumberwuluh, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, sudah mencapai 280 meter.
Rusaknya tanggul disebabkan oleh banjir lahar hujan Gunung Semeru yang kerap menerjang aliran Sungai Regoyo dalam 2 pekan terakhir.
Bupati Lumajang Indah Amperawati mengatakan, kondisi dari 280 meter tanggul yang rusak, kini hanya tersisa tanah saja tanpa ada batuan penahan.
Hal ini menyebabkan, warga khawatir tanggul akan jebol apabila sewaktu-waktu banjir lahar hujan dengan intensitas tinggi terjadi.
Padahal, di balik tanggul ini hidup 82 kepala keluarga (KK) atau sekitar 256 penduduk.
"Tanggul yang terkikis sekitar 280 meter, dan tanggul yang terkikis ini ya tinggal tanah saja, sudah hilang batuan penahannya," kata Indah di Tanggul Kebondeli, Minggu (25/5/2025).
Baca juga: Hujan Deras Guyur Bandung, Tanggul Sungai Ambruk di Beberapa Lokasi
Indah menyampaikan, saat ini kondisi warga yang tinggal di Dusun Kebondeli masih aman.
Meski begitu, warga diminta tetap waspada dan melakukan evakuasi mandiri apabila hujan dengan intensitas tinggi terjadi. Utamanya pada malam hari.
Sebab, beresiko terjadi banjir lahar hujan Gunung Semeru yang akan menghantam tanggul dan membuat kerusakan semakin parah.
"Warga sampai saat ini aman, tapi kalau malam kita minta evakuasi mandiri, antisipasi jika terjadi hujan dan sampai banjir lahar," tambahnya.
Baca juga: Pemkab Lumajang Usulkan Pergantian Nama Stasiun Klakah Jadi Stasiun Lumajang
Sementara, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansah meninjau progres perbaikan tanggul di Dusun Kebondeli.
Khofifah mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur sudah menggelontorkan anggaran sebesar Rp 10,5 miliar untuk memperbaiki kerusakan pada tanggul.
Menurutnya, kerusakan tanggul tidak hanya mengancam pemukiman warga saja.
Namun, ada lahan pertanian yang selama ini jadi mata pencaharian warga juga terancam rusak apabila tanggul sampai jebol.
"Anggarannya Rp 10,5 miliar, jadi di krip yang sana itu ada rumah ada sawah, pasti sawahnya akan berdampak, rumahnya menjadi rawan apabila terjadi bencana susulan," jelas Khofifah.
Baca juga: Kenapa Dusun Sumberlangsep di Lumajang Kerap Terisolasi Saat Banjir Lahar Semeru?