BANYUWANGI, KOMPAS.com - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani berjanji bahwa pihaknya akan berupaya membantu proses pemulangan jenazah Rizal Sampurna, pemuda Banyuwangi yang diduga menjadi korban TPPO di Kamboja.
Ipuk mengatakan bahwa kini pihaknya terus menjalin komunikasi intensif dengan Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Banyuwangi untuk pembaruan informasi keberadaan jenazah pemuda 30 tahun itu.
“Kami terus berupaya berkomunikasi dengan BP2MI. Jika ada kejelasan, kami siap membantu kepulangan (jasad Rizal),” kata Ipuk, Selasa (15/4/2025).
Ipuk mengatakan, pihaknya kaget saat mengetahui informasi meninggalnya Rizal, terlebih keberangkatannya melalui jalur non-prosedural.
Dia juga mengurai kesulitan yang dihadapi dalam memulangkan jenazah Rizal karena Indonesia yang tidak ada hubungan kerja sama dengan Kamboja.
“Ini yang menyulitkan kita semua, tapi Pemda Banyuwangi siap membantu,” katanya.
Ipuk menyampaikan, sebagai pemimpin salah satu wilayah yang menjadi kantong pekerja migran Indonesia (PMI) terbesar di Jawa Timur, ia berharap agar peristiwa serupa tak terulang.
Pemkab Banyuwangi bakal menguatkan langkah mitigasi, di antaranya fasilitas peningkatan skill melalui program dan kerja sama dengan berbagai pihak agar masyarakat Banyuwangi yang hendak bekerja sebagai PMI di luar negeri mendapatkan bekal yang cukup sebelum berangkat.
Sebab, menurut dia, minimnya skill menjadi salah satu faktor pendorong bagi para PMI yang hendak bekerja di luar negeri memilih untuk berangkat dari jalur non-prosedural.
“Kita tidak melarang masyarakat Banyuwangi bekerja sebagai PMI, tetapi kami berharap masyarakat Banyuwangi menjadi PMI yang legal,” ucapnya.
Baca juga: Gelagat Aneh Korban TPPO di Kamboja Asal Banyuwangi Sebelum Meninggal Dunia
Sementara itu, Koordinator BP2MI Banyuwangi, Fery Meryanto mengatakan bahwa hingga saat ini keberadaan jenazah Rizal Sampurna belum diketahui.
Mendapatkan informasi meninggalnya Rizal pada 7 April 2025, Fery mengaku pihaknya belum mendapatkan perkembangan informasi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kamboja.
“Kita masih menunggu update penanganan dari KBRI di Kamboja terkait pemulangan. Hingga saat ini belum ada update dari KBRI,” ujarnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang