MADIUN, KOMPAS.com - Banyaknya kasus ular kobra masuk rumah warga saat musim penghujan menjadikan warga harus waspada.
Terlebih, musim penghujan menjadi salah satu waktu ular kobra dan ular lainnya berkembang biak.
Koordinator Jaga Satwa Indonesia, Yonny Purwandana mengatakan, dalam waktu satu setengah hingga dua bulan, seekor ular kobra dapat menetaskan 40 ekor anakan ular.
Selanjutnya, dalam dua hingga tiga tahun, anakan ular itu tumbuh dewasa dan dapat bereproduksi lagi.
“Kalau dalam dua bulan bisa menetas 40 ekor, maka dalam setahun, kalau musim penghujan berlangsung enam bulan, maka satu ekor ular kobra dapat menetaskan telur hingga 120 ekor,” kata Yonny.
Baca juga: Mengapa Ular Kobra Makin Sering Masuk Rumah? Ini Penjelasannya
Cepatnya ular kobra berkembang biak menjadikan warga makin waspada bila musim penghujan tiba.
Terlebih, rumah atau permukiman tempat tinggal berdekatan dengan sawah atau hutan.
Untuk mengusir ular kobra, menabur garam pada daerah yang dilewatinya sebenarnya hanya mitos belaka.
Sebab, ular kobra tidak akan takut dan pergi bila bertemu dengan taburan garam di tanah.
“Ular tidak akan pergi meski di area yang sering dilewati ditabur garam. Kalau dikasih garam, ular kobra malah tidak takut,” ujar Yonny.
Untuk mengusir ular kobra tidaklah susah.
Yonny mengimbau warga menyemprotkan minyak wangi atau bau kimia menyengat, seperti kapur barus, di area yang sering dilewati ular.
Baca juga: Cerita Pemilik Rumah yang Jadi Sarang Kobra di Madiun, Ditemukan 25 Ular dan 105 Cangkang Telur
Selain itu, agar ular tak masuk ke rumah, Yonny memberikan tips.
Misalkan, jika ada saluran pembuangan belakang menuju kamar mandi atau tempat cucian, maka harus ditutup pakai kawat.
Selain itu, bila memiliki pohon yang menjulur ke rumah, maka harus dipangkas dengan jarak minimal dua meter agar ular tidak membuat jalur.