Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Devika Sari Beri Tanggapan soal Video Viral Camat di Surabaya Sembunyikan Dirinya

Kompas.com, 9 Januari 2025, 21:21 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Devika Sari, pegawai Kecamatan Asem Rowo, menanggapi video viral yang menuduhnya disembunyikan oleh Camat Asem Rowo, Muhammad Khusnul Amin, di kantornya.

Dalam penjelasannya, Devika mengaku ketakutan karena banyak orang yang mendatangi ruangan saat rapat berlangsung.

"Di tengah rapat, tiba-tiba ada yang gedor-gedor pintu dan memanggil Pak Camat. Pak Camat membalas bahwa ia akan menemui mereka, tetapi nanti," ungkap Devika saat ditemui di kantornya, Kamis (9/1/2025).

Baca juga: Camat di Surabaya Klarifikasi Video Dirinya Digerebek karena Diduga Sembunyikan Wanita di Kantor

Devika menjelaskan bahwa saat itu dia melihat banyak orang berkumpul di depan pintu ruangan camat, sehingga dia memutuskan bersembunyi di bawah meja.

"Mas Alfian ada di belakang pintu, lalu saya lari ke bawah meja. Ruangannya sempit, jadi saya tidak bisa bersembunyi di belakang Mas Alfian. Saya sudah menikah, jadi saya tahu aturan di sini," ujarnya.

Dia juga mengaku mendengar teriakan dari sejumlah orang yang meminta agar dirinya keluar dari tempat persembunyiannya.

Namun, rasa takut membuatnya tetap berada di bawah meja.

"Alasan saya tidak keluar dari bawah meja adalah karena banyak orang yang mengaku media dan memasang handphone. Saya malu, sedih, dan takut, apalagi jika ada yang membawa senjata tajam," ujarnya.

Devika akhirnya mendapatkan pertolongan dari Babinsa yang masuk ke ruangan camat.

Ia memberanikan diri untuk keluar dan berpindah ke lokasi yang lebih aman.

Baca juga: Oknum PNS Kantor Camat Aceh Utara Ditangkap karena Kepemilikan 1 Kilogram Sabu

"Saya berada di belakang Babinsa, tetapi tetap tidak menampilkan wajah saya. Setelah keluar, saya pergi ke ruangan Bu Sekcam dan masih menangis karena takut," ucapnya.

Peristiwa ini telah menyebabkan Devika trauma dan ia sering meminta bantuan teman untuk menyelesaikan pekerjaannya di kantor.

Sebelumnya, video yang beredar di media sosial menunjukkan Camat Asem Rowo, Muhammad Khusnul Amin, didatangi oleh sejumlah orang yang menuduhnya menyembunyikan seorang wanita di dalam kantornya.

Dalam video tersebut, beberapa pria terdengar berbicara dengan nada tinggi, mempertanyakan pelayanan publik yang seharusnya diberikan.

"Kamu pelayan masyarakat, kok tidak dilayani? Kamu bisa berkomunikasi baik-baik. Saya tahu, kantor kamu ini adalah kantor masyarakat," ungkap salah satu pria dalam video yang diunggah di akun TikTok @86mimbar_demokrasi.

Baca juga: Rekapitulasi Suara di Pulau Gorom Ricuh, Kantor Camat Diobrak-abrik

Sejumlah orang tersebut kemudian memasuki ruangan camat untuk mengecek tuduhan tersebut, dan menyebutkan bahwa ada seorang wanita yang bersembunyi di dalam kantor.

"Camat Asem Rowo Surabaya diduga menyembunyikan seorang wanita di dalam kantornya. Bahkan Pak Camat bersikap arogan terhadap masyarakat," tulis akun tersebut dalam video yang sama.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau