SURABAYA, KOMPAS.com – Pengemudi Mercedes-Benz, Septian Uki Wijaya (38), mengaku bersalah atas kecelakaan beruntun yang melibatkan beberapa kendaraan di Surabaya. Meski telah meminta maaf, proses hukum terhadapnya tetap berjalan.
Septian menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga korban yang terdampak tabrak lari tersebut.
"Saya mohon maaf kepada para korban, keluarga korban. Akibat kelalaian, kecerobohan, ketidaktanggungjawaban saya," ujar Septian di Satpas Colombo Surabaya, Rabu (25/12/2024).
Baca juga: Pengemudi Mercy Penyebab Kecelakaan Beruntun di Surabaya Sedang Mabuk
Septian berjanji akan bertanggung jawab, meski menyadari permintaan maafnya tidak bisa mengembalikan kondisi seperti semula.
"Saya berjanji berusaha bertanggung jawab semaksimal mungkin. Saya tahu tanggung jawab saya tidak bisa mengembalikan yang hilang, tapi saya mohon maaf atas kekhilafan saya," ucapnya.
Dia juga berharap tindakannya dapat menjadi pelajaran agar tidak ada lagi orang lain yang mengulangi kesalahan serupa.
"Cukup saya yang terakhir berperilaku bodoh seperti ini, berkendara dalam posisi mabuk dan tidak bertanggung jawab. Semoga ini jadi contoh untuk semua," katanya.
Proses Hukum Tetap Berlanjut
Kasat Lantas Polrestabes Surabaya, AKBP Arif Fazlurrahman, menegaskan permintaan maaf tersangka tidak memengaruhi proses hukum.
"Permintaan maaf itu tanggung jawab moral. Namun, proses hukum tetap berjalan," kata Arif.
Baca juga: Kecelakaan Beruntun di Jalan Kenjeran Surabaya, Penyapu Jalan Tewas
Septian dijerat Pasal 312 junto Pasal 231 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Hukuman diperberat dengan Pasal 311 ayat 5, 4, 3, dan 2 junto Pasal 106 ayat 1. Ancaman hukumannya mencapai 12 tahun penjara.
Kecelakaan beruntun terjadi pada Senin (23/12/2024), melibatkan 4 mobil dan 4 sepeda motor di Jalan Kenjeran, Surabaya. Salah satu mobil bahkan tercebur ke sungai.
Kapolsek Mulyorejo, Kompol Aspaul Bakti, menjelaskan kejadian bermula ketika Septian melaju kencang di kawasan Pakuwon City dan menabrak seseorang.
"Awalnya tabrak orang, kemudian melarikan diri hingga terjadi kecelakaan lagi. Ada beberapa kendaraan yang terlibat, salah satunya masuk sungai," kata Aspaul.
Setelah menabrak, Septian kembali memacu kendaraannya hingga menabrak mobil Avanza putih, Grand Livina silver, dan Honda Brio kuning di depan gapura The Grand Kenjeran. Empat sepeda motor juga turut menjadi korban.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang