SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Surabaya, Jawa Timur, menagetkan ada kenaikan kunjungan wisatawan saat libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Sebab, banyak destinasi wisata baru di Surabaya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, periode libur Nataru sebelumnya, jumlah wisatawan mencapai 1 juta orang.
"Target (jumlah wisatawan) yang lama dinaikkan 10 persen. Kalau kemarin itu sudah mencapai 1 juta lebih," kata Eri di Kebun Binatang Surabaya (KBS), Selasa (24/12/2024).
Baca juga: Pengemudi Mercy Penyebab Kecelakaan Beruntun di Surabaya Sedang Mabuk
Eri menyebut, salah satu destinasi wisata yang banyak didatangi pengunjung di tahun sebelumnya adalah KBS. Namun, Surabaya sudah memiliki sejumlah tempat baru yang bisa dikunjungi.
"Tempat wisata kita (Surabaya) banyak yang baru dan berubah. Ada Kota Lama terus Tunjungan. Ini yang dihitung oleh teman-teman Dinas (Kebudayaan dan) Pariwisata," ucapnya.
"Iya tunnel (Terowongan Terminal Intermoda Joyoboyo-KBS) juga jadi destinasi wisata baru. Karena di tunnel ada video mapping yang membuatnya berbeda, semoga ini menarik," tambahnya.
Baca juga: Polisi Bakal Sekat Perbatasan Surabaya pada Malam Tahun Baru, Razia Knalpot Brong
Dengan demikian, kata Eri, para wisatawan diprediksi tidak akan lagi menumpuk di KBS seperti 2023 lalu. Petugas bakal mengarahkan pengunjung untuk pindah saat satu lokasi sudah penuh.
"Kami yang akan atur, ketika di dalam KBS penuh maka akan diarahkan ke tempat lain, sebelum parkir. Mereka bisa ke Kota Lama, Tunjungan atau Romo Kalisari dulu, baru nanti ke KBS," jelasnya.
Selain itu, Pemkot Surabaya juga akan menerjunkan anggota Satpol PP, Dinas Perhubungan (Dishub), untuk bersiaga di destinasi wisata, untuk menjaga kenyamanan pengunjung.
Sementara itu, Kepala Disbudporapar Surabaya, Hidayat Syah mengatakan, total sudah ada sebanyak 18 juta wisatawan ke Surabaya pada periode Januari hingga Desember 2024.
"Sekitar 500.000 (Natal saja), Nataru mulai tanggal 25 Desember 2024, kalau bulan Desember saja sudah banyak, hotel penuh. Tanggal 1 Januari 2025 juga (500 ribu)," kata Hidayat.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang