SURABAYA, KOMPAS.com - Dalam debat publik yang berlangsung Kamis (21/11/2024), Calon Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, sempat melemparkan kesempatan menjawab kepada pasangannya, Eri Cahyadi.
Hal ini terjadi saat dia menjawab pertanyaan dari masyarakat mengenai beasiswa untuk penghafal Alquran yang ingin melanjutkan pendidikan di luar negeri.
Moderator debat membacakan pertanyaan yang diajukan oleh masyarakat, yaitu mengenai rencana Pemkot Surabaya untuk memberikan beasiswa kepada pemuda penghafal Alquran, agar bisa menempuh pendidikan di universitas ternama, seperti Al Azhar di Mesir.
"Adakah rencana Pemkot Surabaya memberikan beasiswa bagi pemuda penghafal Alquran, untuk menempuh pendidikan di universitas terkenal luar negeri, misalnya Al Azhar (Mesir)?" tanya moderator.
Baca juga: Debat Kedua Pilkada Surabaya: Eri-Armuji Bahas Transportasi Publik
Menanggapi pertanyaan tersebut, Armuji menjelaskan, insentif untuk para pemuda penghafal kitab suci sudah diberikan selama masa jabatannya sebelumnya.
"Jadi Surabaya sudah melakukan apa yang tadi ditanyakan, anak penghafal kitab suci agama apa pun kami berikan insentif. Supaya mereka terpacu, mengajak temannya untuk bisa bertaqwa kepada Tuhan, apapun agamanya," ujar dia.
Armuji kemudian menambahkan, pihaknya akan memberikan insentif bagi para penghafal kitab yang mengikuti lomba keagamaan, agar mereka bisa bersekolah di universitas terkenal.
Namun, ia tidak menyelesaikan penjelasannya tentang bantuan bagi pemuda penghafal kitab suci tersebut, dan melemparkannya kepada Eri Cahyadi yang duduk di belakangnya.
"Oleh karena itu, mungkin Pak Wali Kota bisa menambahkan apa yang telah menjadi program pemerintah kota, yang sudah kita lakukan maupun yang akan datang," ungkap Armuji.
Baca juga: Momen Paslon Tunggal Eri-Armuji Saling Menyela dalam Debat Pilkada Surabaya 2024
Eri Cahyadi pun langsung merespons permintaan wakilnya tersebut dengan menyampaikan data bahwa sebanyak 3.500 anak muda telah mendapatkan beasiswa dari pemerintahannya sebelumnya.
"Sekaligus kita memberikan kemampuan kepada dokter untuk mengambil spesialis. Agar pendidikan kesehatan di Surabaya meningkat, itu komitmen yang sudah kita lakukan," kata Eri.
Lebih lanjut, Eri menjelaskan, Pemkot Surabaya juga telah memiliki program beasiswa untuk pemuda penghafal Alquran, yang disekolahkan di perguruan tinggi negeri di Kota Pahlawan.
"Apresiasi kita kepada penghafal Alquran, maka dia bisa meneruskan pendidikan ketika menghafal beberapa juz. Dia bisa meneruskan ke perguruan tinggi Islam, seperti Sunan Ampel," tutur dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang