KOMPAS.com – Calon bupati Jember nomor urut 02, Muhammad Fawait, menggelar tasyakuran atas pelantikan Prabowo Subianto menjadi presiden ke-8 RI pada Senin (21/10/2024).
Fawait memborong dagangan para pedagang kaki lima (PKL) yang ada di sekitar posko pemenangan, yaitu pedagang bakso, cilok, soto, gado-gado, dan es tebu.
"Alhamdulillah bagi warga kecil, ini sangat membantu kami," kata Iwan, salah seorang PKL di lokasi.
Ia mengaku kaget ketika diminta tim Fawait-Djoko datang ke kantor karena dagangannya diborong.
Baca juga: Pilkada Jember, Fawait Janji Beri Beasiswa untuk Anak TKI
Iwan mengaku dagangan miliknya habis diborong dalam acara tasyakuran itu.
"Biasanya kalau hari biasa hasil jualan cuma Rp 100.000, sekarang dengan diborong bisa lebih," tutur dia.
Sementara itu, cabup Fawait mengatakan, pihaknya selalu melibatkan UMKM dalam berbagai event demi menunjang pertumbuhan ekonomi lokal.
"Pak Prabowo selalu menyampaikan kepada kadernya agar berpihak kepada sektor informal, termasuk PKL dan UMKM,” ucap dia.
Untuk itu, dirinya selalu mengundang para pelaku UMKM dalam setiap kampanye yang digelar.
Fawait mengatakan, seiring dilantiknya Prabowo–Gibran, ia berharap Indonesia lebih maju dari sebelumnya, termasuk Kabupaten Jember.
Fawait mengaku sudah menyiapkan delapan program unggulan untuk memperbaiki Jember dan bersinergi dengan pemerintah provinsi dan pusat.
Delapan program itu, kata dia, disusun sesuai dengan visi-misi Prabowo-Gibran agar memudahkan pembangunan. Jadi, program pemerintah pusat sejalan dengan program pemerintah daerah.
Baca juga: Pilkada Jember, Hendy-Firjaun Nomor Urut 1, Fawait-Djoko Nomor Urut 2
"Kami berkomitmen membawa APBN dan APBD provinsi turun ke Jember sehingga pembangunan Jember lebih pesat," ujar dia.
Fawait menilai seharusnya Jember bersaing dengan kabupaten lain seperti Malang dan Surabaya.
Namun, hari ini, Jember sudah tidak bersaing dengan dua kabupaten besar itu, justru dengan kabupaten tetangga, seperti Lumajang dan Banyuwangi.
"Kemiskinan harus diturunkan, pengangguran harus diturunkan, ketimpangan tidak boleh semakin tinggi, dan masalah stunting dan AKI/AKB harus ditekan seminim mungkin," tambah dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang