SURABAYA, KOMPAS.com - Rektor Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Prof. Mohammad Nasih menyebut, pasangan calon (paslon) tunggal pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 tidak perlu menggelar kampanye di kampus.
Nasih mengatakan, paslon tunggal tidak akan terlalu berpengaruh ketika melakukan kampanye di kampus. Sebab, nantinya mereka hanya bakal dibandingkan dengan kotak kosong.
"Saya pikir rasanya paslon tunggal ini enggak perlu ke kampus lah dan nggak terlalu banyak manfaatnya. Enggak ada bandinganya," kata Nasih di Gedung Rektorat Unair, Jumat (4/10/2024).
Sedangkan, kata Nasih, para mahasiswa berharap paslon yang datang ke kampus memiliki tandingan. Menurutnya, hal tersebut yang menjadi kelemahan dalam melawan kotak kosong.
"Kan mahasiswa ingin bandingkan, kalau enggak ada yang dibandingkan gimana. Ini kelemahan paslon tunggal," jelasnya.
Baca juga: LADK Paslon Tunggal Pilkada Pasuruan Hanya Rp 10 Juta
Nasih mencontohkan, seperti Pilkada Surabaya yang hanya diikuti oleh pasangan Eri Cahyadi-Armuji. Pihaknya bakal kesulitan mencari perwakilan dari kotak kosong yang akan dihadirkan.
"(Pilkada Surabaya) itu agak susah, nanti bumbungnya kita minta ajukan koko (kotak kosong), kita minta untuk mengajukan juga. Cuma siapa yang mewakili kotak kosong," ucapnya.
Baca juga: Paslon Tunggal di Pilkada Pasuruan Tetap Didampingi Walpri
Meski demikian, lanjut dia, Unair tetap bersedia menyediakan tempat kampanye bagi paslon tunggal. Namun, dengan catatan yang mengadakan adalah Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Kecuali KPU menyelenggarakan beda lagi, paslon yang ada dan koko (kotak kosong) diberi panggung menyampaikan ide. Paslon yang ada juga belum mengajukan permohonan (kampanye)," ujarnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang