SURABAYA, KOMPAS.com - Calon gubernur Jawa Timur nomor urut 3 Tri Rismaharini menyebut, setiap daerah memiliki kebutuhan yang berbeda. Dengan demikian, penangananya tidak bisa disamakan.
Risma mengatakan, sebanyak 38 kabupaten dan kota di Jatim sudah memiliki karakternya sendiri. Oleh karena itu, kebutuhanya pasti berbeda.
"Tidak mesti apple to apple. Sama? ya enggak, karena setiap daerah punya karakterisitik dan kebutuhan beda-beda," kata Risma di Surabaya, Selasa (24/9/2024) malam.
Baca juga: Deklarasi Kampanye Damai Pilkada Jatim, 3 Paslon Bersaing Pakai Pakaian Adat
Cagub nomor urut 3 tersebut memberikan contoh ada daerah yang akses warganya masih sulit. Hal itu membuat masyarakat setempat tidak mengalami pemerataan pembangunan.
"Ada beberapa daerah yang selama ini akses aktivitasnya susah, sehingga pertumbuhan pembangunan mereka agak lebih rendah dibandingkan lain. Daerah kapur, seperti di Madura," jelasnya.
Selain itu, kata Risma, beberapa daerah di Jatim juga masih kesulitan mendapatkan akses air bersih. Meskipun, di sejumlah wilayah sudah dibenahi saat mejabat sebagai Menteri Sosial (Mensos).
"Saat jadi Mensos, saya bangun (salurkan) air bersih di Pemekasan, Pasuruan, kemudian Sumenep, Bangkalan. Masih banyak yang membutuhkan air bersih, itu pertimbangan pembangunan," ujarnya.
Baca juga: Jumlah DPT Pilkada Jatim 31.280.418 Orang, 73.001 Pemilih Baru
Dengan demikian, menurut Risma, seharusnya ada pengecekan secara langsung di suatu daerah. Kemudian, pemerintah baru bisa mengetahui permasahan yang ada di wilayah tersebut.
"Tidak mesti sama (penangananya), tapi konsepnya di situ ada manusia, fokusnya dia bukan objek, dia subjek yang harus diperhatikan, termasuk kebutuhan pangan, pendidikan, kesehatan," ucapnya.
Diketahui, Risma maju Pilkada Jatim bersama Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans). Keduanya diusung oleh PDI Perjuangan (PDI-P).
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang