Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nomor Urut Paslon Pilkada Kabupaten Madiun: Pasangan Madiun Menyala 1, Harmonis 2

Kompas.com, 24 September 2024, 09:28 WIB
Muhlis Al Alawi,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MADIUN, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Madiun menetapkan hasil pengundian nomor urut Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Kantor KPU Kabupaten Madiun, Senin (23/9/2024) malam.

Dari hasil pengundian nomor urut, pasangan calon bupati dan wakil bupati, Ahmad Dawami Ragil Saputro-Shandika Ferryantiko yang dikenal dengan sebutan Madiun Menyala mendapatkan nomor urut 1. Sementara paslon Hari Wuryanto-Purnomo Hadi yang dikenal dengan sebutan Harmonis mendapatkan nomor urut 2.

Mendapatkan hasil pengundian nomor urut 1 menjadi hal yang membahagiakan bagi paslon Madiun Menyala. Sebelum datang ke lokasi pengundian, paslon Ahmad Dawami-Sandhika terus berdoa agar mendapatkan nomor urut 1.

“Tadi saya sampaikan Mas Sandhy dan kita berdoa inginnya mendapatkan nomor urut satu. Mudah-mudahan ini pertanda yang baik bagi saya dan Mas Sandhy,” ujar Ahmad Dawami.

Baca juga: Siapa Paslon Pilkada Madiun 2024? Kenali Madiun Menyala dan Harmonis

Pria yang akrab disapa Kaji Mbing ini menyatakan, keduanya juga meminta restu kepada orangtua masing-masing agar diberikan yang terbaik saat pengundian nomor urut.

Sementara itu, paslon Harmonis mengaku bersyukur mendapatkan nomor urut 2. Bagi Harmonis, nomor urut dua menjadi bentuk harmonisasi untuk memenangkan Pilkada Kabupaten Madiun 2024.

“Alhamdulillah pasanngan Harmonis mendapatkan nomor urut dua. Kami yakin kalau nomor dua adalah tegak lurus. Ini perlu kita syukuri,” kata Hari Wuryanto.

Baca juga: ASN di Madiun Diminta Netral dalam Pilkada, Pj Wali Kota: Hati-hati Jangan Nge-like dan Subscribe

Bagi Hari Wur, sapaan akrab Hari Wuryanto, nomor urut 2 sebagai bentuk harmonisasi sebuah pasangan.

“Itu tidak bisa (nomor) satu. Tetapi harus nomor dua maka baru harmonis. Sekali kalau ingin harmonis maka harus memilih nomor dua. Di dunia ini ada dua, siang-malam, suami-istri, laki-laki-perempuan maka selalu harmonis. Maka sudah sesuai program kami,” tutur Hari Wur.

Ketua KPU Kabupatn Madiun, Nur Anwar menyatakan, nomor urut yang sudah ditetapkan dapat mulai digunakan untuk kepentingan sosialisasi dan kampanye semua paslon. Kampanye bagi paslon akan mulai digelar 25 September 2024 sampai 23 November 2024.

“Setelah penetapan nomor urut ini, maka seluruh paslon bisa berkampanye mulai tanggal 25 September hingga 23 November 2024,” kata Anwar.

Anwar menuturkan, rencananya KPU Kabupaten Madiun akan menggelar deklarasi pemilu damai yang dihadiri dua paslon bersama partai pengusung dan partai pendukung.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau