Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Lagi Bersama pada Pilkada Lumajang, Cak Thoriq Ucapkan Terima Kasih ke Bunda Indah

Kompas.com, 24 September 2024, 05:57 WIB
Miftahul Huda,
Andi Hartik

Tim Redaksi

LUMAJANG, KOMPAS.com - Calon Bupati Lumajang nomor urut 1 Thoriqul Haq mengucapkan terima kasih kepada Indah Amperawati.

Hal ini disampaikan Thoriq saat membacakan sambutan pasangan calon sesaat setelah pengambilan nomor urut.

Sebagai informasi, Thoriq dan Indah merupakan pasangan bupati dan wakil bupati Lumajang periode 2018-2023. Kini, keduanya memutuskan untuk menempuh jalan politik masing-masing dan bersaing untuk jadi orang nomor satu di Lumajang.

Baca juga: Pilkada Lumajang: Thoriq-Fika Raih Nomor Urut 1, Indah-Yudha 2

Awalnya, pria yang akrab disapa Cak Thoriq ini menyampaikan beberapa capaian prestasinya selama lima tahun memimpin Lumajang.

Ia kemudian mengucapkan terima kasih kepada Bunda Indah yang menemaninya memimpin Lumajang.

"Cak Thoriq mengucapkan terima kasih dan penghormatan yang luar biasa kepada Bunda Indah yang telah membersamai memimpin Kabupaten Lumajang, menyelesaikan persoalan yang ada, dan ini adalah bagian dari kepemimpinan kami berdua, tentu dengan segala kekurangan dan kelebihan yang kami miliki," kata Thoriq dalam sambutannya.

Baca juga: ASN Lumajang Boleh Hadiri Kampanye Pilkada, tapi...

Menurutnya, selama lima tahun memimpin Lumajang bersama Indah, mereka mampu membangun pondasi kemajuan yang sudah mulai bisa dirasakan oleh masyarakat.

"Kami berdua bersama-sama memimpin untuk menjadikan Kabupaten Lumajang mempunyai pondasi yang hari ini sudah bisa kita rasakan manfaatnya," lanjutnya.

Ucapan terima kasih dari Thoriq lantas disambut dengan tepuk tangan oleh Indah dari tempat duduk pasangan calon.

Di sisi lain, Calon Bupati Lumajang nomor urut 2 Indah Amperawati mengatakan pentingnya sosok pemimpin yang amanah dalam mengelola pemerintahan dan keuangan daerah.

"Reformasi birokrasi wajib, digitalisasi juga wajib tetapi karakter sumber daya manusianya juga harus bersih manusianya," kata Indah dalam sambutannya.

Selain itu, ia juga menyebut, seorang pemimpin harus mampu menjadi pendengar yang baik saat rakyatnya berbicara dan mampu memberikan solusi atas permasalahan yang mereka hadapi.

"Menghargai, menghormati dan mengorangkan rakyatnya dengan baik, mampu menjadi solutor yang baik untuk setiap permasalahan yang ada," lanjutnya.

Usai menyampaikan sambutan dan turun dari podium, pasangan Indah-Yudha langsung disambut oleh Thoriq-Fika untuk berjabat tangan.

Setelahnya, Indah dan Yudha menghampiri tim pemenangan Thoriq-Fika dan bersalaman dengan mereka. Bahkan, Indah sempat memeluk istri Thoriq, Musfarinah.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Bus Wisatawan Jadi Tawanan Warga Lokal di Banyuwangi Gara-gara Tak Bayar Rp 150.000
Surabaya
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Residivis Pencurian Ternak Serang Polisi Pakai Parang, Pelaku Tewas Tertembak
Surabaya
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Pemkot Surabaya Bakal Gelar Acara Galang Dana untuk Korban Banjir Sumatera
Surabaya
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Sikapi Polemik PBNU, Pengasuh Pesantren Tebuireng Ingatkan soal Pentingnya Musyawarah dan Qanun Asasi
Surabaya
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Lokomotif Kereta Kertanegara Mogok di Kediri, Perjalanan Molor 151 Menit
Surabaya
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem di Surabaya dan 38 Kota/Kabupaten di Jawa Timur Mulai 11–20 Desember 2025
Surabaya
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Detik-detik Copet Beraksi di Stasiun Gubeng, KAI: Wajah Pelaku Sudah Teridentifikasi
Surabaya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau