MALANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Malang tengah melakukan berbagai upaya untuk menekan angka stunting di wilayah tersebut.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, hasil timbang pada bulan Agustus lalu, ada 9.513 anak mengalami stunting, atau setara dengan 6,17 persen dari total 154.292 anak yang diukur.
Namun, berdasarkan hasil survei Studi Status Gizi Indonesia (SSGI), angka stunting pada 2023 berkisar 19,5 persen.
Nah, Bupati Malang, HM Sanusi menargetkan angka stunting tahun ini dapat turun menjadi sembilan persen.
Baca juga: Angka Stunting di Bawah 10 Persen, Pemkab Kebumen Terima Insentif Rp 5,6 Miliar
Dalam upaya mencapai target tersebut, Sanusi memberikan 37 sepeda motor kepada pegawai Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB).
Sepeda motor itu menjadi bentuk apresiasi pada PLKB yang telah banyak berperan dalam mengatasi stunting di Kabupaten Malang.
"Saya berharap sepeda motor ini dapat mempermudah PLKB dalam menjalankan tugas di desa-desa, agar penanganan stunting dan perencanaan kelahiran bisa berjalan dengan baik."
Demikian kata dia saat penyerahan simbolis sepeda motor kepada PLKB, di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Selasa (17/9/2024).
Sanusi berharap, PLKB lebih giat lagi dalam melaksanakan tugas, mengampanyekan pencegahan stunting di Kabupaten Malang.
Baca juga: Anggota DPRD Pamekasan Kembalikan Bantuan Program Stunting
"Target saya stunting di Kabupaten Malang menurun dari 19 menjadi sembilan persen," kata dia.
Selain itu, untuk mencapai target penurunan itu, Sanusi juga berjanji akan menaikkan insentif bagi kader kesehatan di Kabupaten Malang.
"Saat ini insentif bagi kader kesehatan Rp 1 juta per tahun. Kalau nanti stunting menurun lagi, akan kita naikkan menjadi Rp 2 juta per tahun," tutur dia.
Sanusi menyebut, insentif bagi kader kesehatan awalnya sebesar Rp 600 ribu per tahun.
Lalu Pemkab Malang menaikkan menjadi Rp 1 juta per tahun, dengan syarat kader kesehatan lebih serius lagi dalam melakukan pencegahan stunting.
"Alhamdulillah, terbukti angka stunting menunjukkan penurunan," kata dia.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang