BLITAR, KOMPAS.com – Petugas pemungut sampah di Kelurahan Pakunden, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar, Mujiono (47), tewas tertemper Kereta Api Malabar yang sedang melaju ke arah barat dari Stasiun Blitar, Minggu (7 Juli 2024) petang.
Kepala Seksi Humas Polres Blitar Kota Iptu Samsul Anwar mengatakan, Mujiono sedang memilah sampah di sisi selatan rel kereta api atau tepatnya di KM 124+3 Kelurahan Pakunden ketika Kereta Api Malabar melaju ke arah Tulungagung sekitar pukul 18.25 WIB.
“Berdasarkan keterangan saksi-saksi, korban dalam posisi berdiri memilah sampah ketika kereta melintas. Posisi korban terlalu dekat dengan rel sehingga tubuhnya tertemper lokomotif kereta,” ujar Samsul kepada awak media, Senin (8/7/2024) pagi.
Baca juga: PDI-P Beri Penugasan Pilkada Kota Blitar ke Bambang Rianto
“Keterangan dari pihak keluarga, korban memiliki gangguan pendengaran, sehingga diduga korban tidak mendengar suara kereta api yang akan lewat,” tambahnya.
Menurut Samsul, ketika warga mendatangi lokasi kejadian, posisi tubuh korban terlempar beberapa meter dari lokasi awal korban berada. Tubuh Mujiono dalam kondisi tengkurap dengan luka pada bagian kepala.
“Korban meninggal dunia di lokasi kejadian,” tuturnya.
Mujiono alias Taklik, kata Sjamsul, adalah warga Jalan Kaliserang, Kelurahan Pakunden, Kecamatan Sukorejo, yang sehari-hari bertugas memulung sampah warga untuk dibawa ke lokasi pemilahan sampah di sisi selatan rel kereta api.
Baca juga: Pemilik Kandang Ayam yang Tertimbun Longsor di Blitar Belum Ditemukan
Kata Samsul, setiap hari antara pukul 18.00-20.00 WIB Mujiono melakukan pemilihan sampah dan memasukkan sampah terpilah ke dalam karung.
Atas peristiwa itu, lanjut Samsul, pihak keluarga menerima peristiwa tersebut sebagai musibah dan tidak menghendaki proses autopsi.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang