SUMENEP, KOMPAS.com - Sejumlah petani tembakau di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, saat ini tengah memburu bibit tembakau untuk ditanam pada momen musim tanam tembakau tahun 2024.
Sepanjang bulan Juni 2024 ini, mayoritas petani di Sumenep mulai menanam tembakau karena dianggap sudah masuk musim tanam. Hal itu ditandai dengan sudah masuknya musim kemarau di wilayah tersebut.
"Banyak petani sudah mencari bibit tembakau karena dianggap sudah masuk tanam. Biasanya (bibit tembakau) yang laku hanya ribuan, sekarang sudah puluhan ribu," kata Zaini, pengusaha bibit tembakau di Desa Pakamban Laok, Pragaan, Sumenep, saat ditemui, Rabu (19/6/2024).
Baca juga: Kasus Bayi Terbungkus Plastik Merah di Sumenep, Polisi Periksa Sejumlah Saksi
Zaini menjelaskan, untuk harga bibit tembakau sendiri dijual dengan harga yang berbeda tergantung kualitas atau besar kecilnya bibit.
Untuk ukuran bibit sedang dijual dengan harga Rp 60.000 per 1.000 bibit. Sementara untuk ukuran bibit dengan ukuran besar, dijual dengan harga Rp 80.000 per 1.000 bibit.
Baca juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Petani Tembakau di Sumenep Ditemukan Tewas di Kolam Penampungan Air
Mayoritas petani tembakau, lanjut Zaini, banyak yang mencari bibit dengan ukuran besar. Alasannya, proses penanamannya dianggap lebih mudah dibandingkan dengan ukuran yang lebih kecil.
"Biasanya sehari laku 15.000-20.000 bibit, apalagi satu minggu terkahir ini banyak petani yang nyari (bibit tembakau)," tuturnya.
Selain Zaini, Mahmudi yang juga petani bibit tembakau juga mengaku mendapat untung hingga jutaan rupiah dari budidaya bibit tembakau.
Jika pada bulan Mei lalu ia hanya menjual sekitar 5.000 bibit dalam satu hari, pada bulan Juni ini bibit yang laku sudah mencapai 40.000 bibit.
"Kalau dari awal Juni mungkin sudah ada 40.000 bibit yang laku," kata dia.
Dengan penjualan bibit sebanyak itu, pendapatannya juga meningkat tajam dibandingkan dengan bulan lalu. Jika bulan lalu hanya mendapat untung Rp 400.000, kini ia bisa mendapatkan untung hingga Rp 3 juta.
Ia pun berharap, musim tanam tembakau tahun ini bisa berjalan lancar sehingga para petani tembakau bisa mendapatkan untung yang banyak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.