Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Musim Tanam Tembakau di Sumenep, Petani Bibit Raup Untung Jutaan Rupiah

Kompas.com - 19/06/2024, 16:49 WIB
Ach Fawaidi,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SUMENEP, KOMPAS.com - Sejumlah petani tembakau di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, saat ini tengah memburu bibit tembakau untuk ditanam pada momen musim tanam tembakau tahun 2024.

Sepanjang bulan Juni 2024 ini, mayoritas petani di Sumenep mulai menanam tembakau karena dianggap sudah masuk musim tanam. Hal itu ditandai dengan sudah masuknya musim kemarau di wilayah tersebut.

"Banyak petani sudah mencari bibit tembakau karena dianggap sudah masuk tanam. Biasanya (bibit tembakau) yang laku hanya ribuan, sekarang sudah puluhan ribu," kata Zaini, pengusaha bibit tembakau di Desa Pakamban Laok, Pragaan, Sumenep, saat ditemui, Rabu (19/6/2024).

Baca juga: Kasus Bayi Terbungkus Plastik Merah di Sumenep, Polisi Periksa Sejumlah Saksi

Zaini menjelaskan, untuk harga bibit tembakau sendiri dijual dengan harga yang berbeda tergantung kualitas atau besar kecilnya bibit.

Untuk ukuran bibit sedang dijual dengan harga Rp 60.000 per 1.000 bibit. Sementara untuk ukuran bibit dengan ukuran besar, dijual dengan harga Rp 80.000 per 1.000 bibit.

Baca juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Petani Tembakau di Sumenep Ditemukan Tewas di Kolam Penampungan Air

Mayoritas petani tembakau, lanjut Zaini, banyak yang mencari bibit dengan ukuran besar. Alasannya, proses penanamannya dianggap lebih mudah dibandingkan dengan ukuran yang lebih kecil.

"Biasanya sehari laku 15.000-20.000 bibit, apalagi satu minggu terkahir ini banyak petani yang nyari (bibit tembakau)," tuturnya.

Selain Zaini, Mahmudi yang juga petani bibit tembakau juga mengaku mendapat untung hingga jutaan rupiah dari budidaya bibit tembakau.

Jika pada bulan Mei lalu ia hanya menjual sekitar 5.000 bibit dalam satu hari, pada bulan Juni ini bibit yang laku sudah mencapai 40.000 bibit.

"Kalau dari awal Juni mungkin sudah ada 40.000 bibit yang laku," kata dia.

Dengan penjualan bibit sebanyak itu, pendapatannya juga meningkat tajam dibandingkan dengan bulan lalu. Jika bulan lalu hanya mendapat untung Rp 400.000, kini ia bisa mendapatkan untung hingga Rp 3 juta.

Ia pun berharap, musim tanam tembakau tahun ini bisa berjalan lancar sehingga para petani tembakau bisa mendapatkan untung yang banyak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 27 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 27 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
BNN Kota Malang Tangani 15 Pengguna Narkotika Sepanjang 2024, Ada yang Berstatus Pelajar

BNN Kota Malang Tangani 15 Pengguna Narkotika Sepanjang 2024, Ada yang Berstatus Pelajar

Surabaya
Penjelasan Polisi soal Kabar Siswi SMAN 3 Taruna Angkasa Madiun Meninggal Tidak Wajar

Penjelasan Polisi soal Kabar Siswi SMAN 3 Taruna Angkasa Madiun Meninggal Tidak Wajar

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 27 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 27 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Kasus Bayi Dikubur di Samping Rumah, Orang Tuanya Sempat Bonceng Jasadnya ke Luar Kota

Kasus Bayi Dikubur di Samping Rumah, Orang Tuanya Sempat Bonceng Jasadnya ke Luar Kota

Surabaya
Soft Opening Wisata Kota Lama, Pemkot Surabaya Uji Coba Becak Listrik

Soft Opening Wisata Kota Lama, Pemkot Surabaya Uji Coba Becak Listrik

Surabaya
Pemprov dan Polda Jatim Bentuk Satgas Penanggulangan Judi Online

Pemprov dan Polda Jatim Bentuk Satgas Penanggulangan Judi Online

Surabaya
Balita di Kediri Tewas Dianiaya Orangtua karena Masalah Air Gelas Tumpah

Balita di Kediri Tewas Dianiaya Orangtua karena Masalah Air Gelas Tumpah

Surabaya
Pilkada 2024: Lumajang, Pasuruan dan Pulau Madura Masuk Kategori Sangat Rawan

Pilkada 2024: Lumajang, Pasuruan dan Pulau Madura Masuk Kategori Sangat Rawan

Surabaya
Dua Pria di Tulungagung Tewas Usai Konsumsi Miras Oplosan, Racik Alkohol Medis dengan Minuman Berenergi

Dua Pria di Tulungagung Tewas Usai Konsumsi Miras Oplosan, Racik Alkohol Medis dengan Minuman Berenergi

Surabaya
Pengakuan Korban Pegawai Kejaksaan Gadungan di Probolinggo: Katanya Sudah Bisa Kerja tapi Tak Ada Kantornya

Pengakuan Korban Pegawai Kejaksaan Gadungan di Probolinggo: Katanya Sudah Bisa Kerja tapi Tak Ada Kantornya

Surabaya
Pemilik Pondok Pesantren di Sidoarjo Jadi Tersangka Dugaan Pelecehan Seksual Terhadap Santrinya

Pemilik Pondok Pesantren di Sidoarjo Jadi Tersangka Dugaan Pelecehan Seksual Terhadap Santrinya

Surabaya
Dua Siswa TK Asal Rembang Tewas Tenggelam di Wisata Jatiwangi Park Tuban

Dua Siswa TK Asal Rembang Tewas Tenggelam di Wisata Jatiwangi Park Tuban

Surabaya
Pemain Judi Online di Jawa Timur Terbanyak Keempat, Kapolda: IP Adressnya di Jakarta

Pemain Judi Online di Jawa Timur Terbanyak Keempat, Kapolda: IP Adressnya di Jakarta

Surabaya
Simpan Ganja 1,8 Kg di Kos, Mahasiswi di Malang Mengaku Dititipi Pacar

Simpan Ganja 1,8 Kg di Kos, Mahasiswi di Malang Mengaku Dititipi Pacar

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com