LUMAJANG, KOMPAS.com - Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, meluncurkan guguran lava pijar sejauh 2,5 kilometer ke Besuk Kobokan, Senin (10/6/2024) dini hari.
Guguran lava pijar tampak jelas melalui kamera CCTV Gunung Semeru turun dari puncak kawah Jonggring Saloko menuju Besuk Kobokan.
Laporan periodik Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur mencatat, selama periode pengamatan Senin pukul 00.00 - 06.00 WIB, terdapat 15 kali gempa guguran yang terekam seismograf.
Baca juga: Gunung Semeru Keluarkan Guguran Lava Pijar, Waspada Awan Panas dan Imbauan Radius Aman
"Teramati secara visual 13 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur kurang lebih 1.000 - 2.500 meter ke arah tenggara atau Besuk Kobokan," kata Petugas PPGA Semeru Ghufron Alwi di Lumajang, Senin (10/6/2024).
Selain itu, sebanyak 41 kali gempa letusan juga terekam seismograf dalam 6 jam terakhir dengan tinggi kolom abu antara 200 - 600 meter mengarah ke selatan.
Kabid Kedaruratan dan Rehabilitasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Yudhi Cahyono membenarkan guguran lava pijar pada Gunung Semeru, Senin (10/6/2024) dini hari.
Menurut Yudhi, sejauh ini belum ada laporan dampak yang diterima BPBD Lumajang akibat aktivitas Gunung Semeru itu.
"Benar terjadi guguran lava pijar sejauh 1.000 - 2.500 meter ke Curah Kobokan, dampak sampai saat ini belum ada," kata Yudhi di Lumajang, Senin (10/6/2024).
Yudhi menjelaskan, saat ini tingkat aktivitas vulkanik Gunung Semeru masih berada di level III atau siaga.
Baca juga: Guguran Lava Pijar Gunung Semeru Mengarah ke Besuk Kobokan, Warga Diminta Waspada
Menurut Yudhi, aktivitas warga yang berada di lereng Gunung Semeru juga masih terpantau normal.
Meski begitu, Yudhi mengimbau warga yang beraktivitas di lereng Gunung Semeru untuk tetap waspada.
Warga diminta tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, warga juga diminta tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Selain itu, kata Yudhi, dalam radius 5 Km dari kawah Gunung Api Semeru agar tidak dilakukan aktivitas karena rawan terhadap bahaya lontaran batu.
"Kami imbau warga untuk tetap waspada dan perhatikan rekomendasi dari PVMBG, apalagi erupsi yang terjadi terkadang tidak bisa dilihat secara visual seperti pagi tadi," imbaunya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.