SUMENEP, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Peternakan (DKPP) mulai meningkatkan pemantauan hewan kurban menjelang hari raya Idul Adha 2024.
Pemantauan itu dilakukan untuk memastikan kondisi hewan kurban dalam keadaan sehat baik yang dijual di pasar ternak maupun lapak-lapak dadakan yang ada di pinggir jalan.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DKPP Sumenep, drh. Zulfa mengaku pemantauan kesehatan hewan sejatinya dilakukan secara berkala. Namun, menjelang hari raya Idul Adha, pihaknya mulai meningkatkan intensitas pemantauan.
"Yang pasti tenaga kesehatan (hewan) DKPP sudah mulai keliling ke tempat-tempat penjualan hewan kurban. (Pemantauan) sengaja kami tingkatkan menjelang Idul Adha," kata Zulfa saat dihubungi, Senin (3/6/2024).
Baca juga: 4 Remaja di Pulau Kangean Sumenep Perkosa Anak di Bawah Umur
Zulfa menjelaskan, setidaknya terdapat 40 tenaga medis dan paramedis kesehatan hewan yang melakukan pemantauan kesehatan hewan kurban, baik sapi maupun kambing.
Sampai saat ini, pihaknya belum menemukan adanya penyakit hewan ternak, baik Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) maupun Lumpy Skin Disease (LSD) atau lato-lato.
Baca juga: Pemkab Sumenep Akan Panggil Kepala Sekolah dan Guru yang Selingkuh
“Kasus yang kami temukan 3 bulan terakhir itu ada LSD, tapi setalah kasus itu praktis belum kita temukan lagi adanya penyakit (hewan). Jadi bisa dikatakan aman lah untuk hewan kurban," tuturnya.
Pihaknya kini tengah mengedukasi masyarakat terkait dengan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH). Pasalnya, lanjut dia, hewan yang akan digunakan untuk kurban harus mengantongi surat tersebut.
Surat akan muncul setelah melalui pemeriksaan kesehatan oleh tenaga medis yang bertugas.
“Apalagi sekarang SKKH ini sudah tidak lagi manual, tapi melalui aplikasi. Jadi setelah hewan kurban diperiksa dan dinyatakan sehat, maka keterangan kondisi kesehatannya akan dientri melalui aplikasi SKKH. Ini yang kita edukasi,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.