KOMPAS.com - Kisah Aditya Daiva Ardhani, bocah 13 tahun asal Kediri, Jawa Timur viral di media sosial.
Bocah yang akrab dipanggil Adit itu memilih tak sekolah karena harus merawat kedua orangtuanya yang sakit stroke.
Adit tinggal bersama dengan sang ayah, Priyanto (48) dan Samini (39) di rumah peninggalan sang nenek yang kondisinya jauh dari kata layak.
Rumah tersebut berada di Dusun Kuningan, Desa Tiru Kidul, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri.
Baca juga: Perjuangan Bocah di Kediri Rawat Ayah Ibunya yang Stroke, Terpaksa Berhenti Sekolah
Beberapa bagian dari rumah itu tak beratap setelah rusak tertimpa pasir letusan Gunung Kelud pada tahun 2024.
Di rumah itu, Adit dengan sabar merawat ayah ibunya yang mengalami stroke. Kedua orangtuanya bukan hanya tak bisa bekerja, namun memerlukan bantuan untuk menjalankan setiap aktivitas.
“Saya yang nyapu, masak, dan mencuci,” ujar Adit saat ditemui oleh Kompas.com di rumahnya di Kediri, Selasa (14/5/2024).
Adit mengaku ikhlas merawat orangtuanya, namun sebagai seorang anak, dia juga berharap bisa meneruskan sekolahnya yang terhenti.
“Agar sekolahnya yang terhenti bisa lanjut lagi,” harap Adit.
Baca juga: Pemkab Kediri Alokasikan Dana Hibah Rp 5 Miliar, Mas Dhito: Komitmen Tuntaskan PTSL
Sementara itu ayah Adit, Priyanto bercerita sebelum sakit, ia bekerja sebagi tukang bangunan.
Awalnya sang istri yang lebih dulu sakit, namun dirinya ternyata mengalami sakit yang sama sehingga tak bisa bekerja.
“Semoga ke depannya menjadi semakin baik dan Adit bisa sabar,” pungkas Priyanto sambil meneteskan air mata.
Sementara itu Agus Setyo Budi, kakak dari Samini mengatakan, selama ini keluarga tidak pernah lepas tangan dengan kondisi keluarga adiknya itu.
“Samini merantau sejak sebelum tahun 2010. Lalu menikah dapat orang Blitar itu” ujar Agus.
Menurutnya, sejak awal, keluarga sudah meminta Samini dan keluarganya untuk pulang kampung menempati rumah warisan.
Baca juga: Bupati Kediri Bantu Adit Bocah Putus Sekolah karena Merawat Orangtua Stroke