LUMAJANG, KOMPAS.com - Penjabat (Pj) Bupati Lumajang Indah Wahyuni mengeluhkan keberadaan puluhan bangunan di sepanjang Kali Asem, Kelurahan Rogotrunan, Kecamatan Lumajang, Jawa Timur.
Menurutnya, keberadaan bangunan yang digunakan warga sebagai tempat tinggal itu menghambat proses normalisasi Kali Asem.
Sebab, alat berat dan truk pengangkut pasir tidak memiliki akses menuju ke sungai lantaran sebelah kiri dan kanannya telah dipenuhi bangunan.
Baca juga: Jatuh Usai Uangnya Dicuri Maling, Juragan Bekicot Asal Lumajang Meninggal Dunia
Akibatnya, Pemkab Lumajang terpaksa memotong besi pembatas jembatan agar alat berat dan truk pengangkut pasir bisa masuk ke sungai.
"Proses normalisasi ini memang agak lambat, karena alat kita tidak bisa masuk ke sungai disebabkan kiri kanan sungai ini sudah penuh dengan bangunan," kata Indah di Lumajang, Selasa (28/5/2024).
Sebagai informasi, Kali Asem mengalami sedimentasi yang sangat parah. Saking parahnya, sisi sungai di sebelah kiri aliran tampak seperti tanah lapang.
Biasanya, warga memanfaatkan pinggir sungai itu untuk menanam sayur, bermain sepak bola, hingga tempat parkir untuk orang yang hendak memancing.
Saat banjir lahar Gunung Semeru pada 18 April 2024, sungai tidak dapat menampung peningkatan debit air.
Akibatnya, air meluap ke permukiman yang terletak di pinggir sungai. Beberapa di antaranya bahkan sampai ikut terbawa banjir.
Menurut Indah, normalisasi Kali Asem seharusnya bisa diselesaikan paling lambat satu bulan sesuai dengan perencanaan awal.
Namun, hingga 40 hari sejak banjir lahar Gunung Semeru menerjang pada 18 April 2024, proses normalisasi baru mencapai 50 persen.
"Kita dibuat pusing karena alatnya nggak bisa masuk, akhirnya kita potong jembatan dan itu jadi akses alatnya sekarang, progres saat ini masih 50 persen," lanjutnya.
Baca juga: Jelang Idul Adha, Pemkab Larang Hewan Ternak Masuk ke Lumajang
Indah menyebut, Kali Asem akan dilakukan normalisasi sampai di hilir sungai yang berada di Desa Boreng, Kecamatan Lumajang, Jawa Timur.
Jaraknya diperkirakan mencapai 2,4 kilometer dihitung dari Jembatan Gladak Abang hingga Dam Boreng.
"Nanti akan kami perbaiki semua sampai di Dam Boreng," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.