SURABAYA, KOMPAS.com- Kepolisian Daerah Jawa Timur (Polda Jatim) menggerebek sebuah rumah kontrakan yang digunakan sebagai pabrik pil ekstasi dan dobel L di Perumahan Kertajaya Indah Timur IX Nomor 47, Surabaya, Jawa Timur Senin (20/5/2024).
Dari lokasi kontrakan tersebut, polisi meyita 6.780.000 pil carnophen dan dobel L, bahan baku, serta alat pembuatan pil.
Baca juga: Home Industry Pil Ekstasi di Surabaya Digerebek, 6,7 Juta Pil Dobel L dan Carnophen Disita
Para pelaku telah mengoperasikan pabrik tersebut sejak November 2023 atau enam bulan lalu.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisasris Besar Polisi Dirmanto mengungkap, pabrik ini terbongkar bermula dari penangkapan seorang warga Tanggulangin, Kabupaten Sidoarjo berinisial ADH, Rabu (15/5/2024).
ADH kedapatan menyimpan sembilan kilogram sabu-sabu dan 1.568 pil ekstasi di rumah kontrakannya.
"ADH merupakan residivis, baru bebas Juni 2023," ungkap Dirmanto, seperti dikutip dari Antara, Senin (20/5/2024).
Baca juga: Kelabuhi Warga, Pemilik Home Industry Pil Ekstasi di Surabaya Mengaku Memproduksi Kopi
Polisi lalu mengembangkan kasus dan menangkap MY, warga Tambaksari, Surabaya.
Polisi menyita 5,7 juta butir pil dobel L atau pil koplo dari tangan MY. Dari sini, terungkap keberadaan pabrik di Kertajaya Indah Timur, Sukolilo, Surabaya.
"MY merupakan residivis narkotika tahun 2018 dan bebas 2022, dari penangkapan MY kemudian terungkap adanya home industry ini (pil ekstasi)," kata Dirmanto.
Tak hanya pabrik, polisi juga menemukan ruko yang digunakan sebagai tempat penyimpanan.
"Setelah diproduksi di perumahan Kertajaya Indah lalu disimpan di ruko di Jalan Sidorame baru Surabaya," katanya.
Baca juga: Tembak Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Mabuk dan Positif Pil Koplo
Menurut Direktur Reserse Narkoba Polda Jatim Komisaris Besar Polisi Robert da Costa, dua tersangka adalah bagian dari sindikat narkoba dari lembaga pemasayarakatan (Lapas).
"Jadi terkait dengan sindikat Lapas ini, pengendali Lapas yang berada di Jakarta. Sedang kami dalami, sedang kami kembangkan," kata dia.
Adapun untuk jaringan sabu-sabu diduga merupakan jaringan internasional Malaysia.
"Jaringan sabu-sabu sudah terindikasi berasal dari Jakarta, asalnya dari Malaysia," katanya.