Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mudik 2024, Terjadi Peningkatan 14.216 Kendaraan di Malang Raya

Kompas.com - 09/04/2024, 16:51 WIB
Nugraha Perdana,
Reni Susanti

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Memasuki libur Lebaran 2024 atau Idul Fitri 1445 Hijriah telah terjadi peningkatan keluar-masuk kendaraan bermotor di Kota Malang, Jawa Timur.

Hal itu diungkapkan Kasat Lantas Polresta Malang Kota, Kompol Aristianto Budi Sutrisno, Selasa (9/4/2024).

Kompol Aris mengatakan, pihaknya memonitor keluar-masuk kendaraan melalui pintu keluar-masuk Tol Singosari, Pakis, dan Madyopuro bekerjasama dengan Jasamarga.

Baca juga: Posko Mudik di Palopo Mirip Pelaminan Pengantin, Buat Pemudik Betah

Data 5-8 April 2024 tercatat 82.332 kendaraan masuk dari ketiga tol tersebut. Sedangkan untuk kendaraan yang keluar berjumlah 96.548 kendaraan.

Dari data tersebut diketahui ada peningkatan volume kendaraan di Malang Raya sebanyak 14.216.

"Itu yang kami himpun datanya mulai dari exit tol Singosari, Pakis, dan Madyopuro (exit tol Malang). Jadi terjadi peningkatan 14.216 di wilayah Malang," kata Kompol Aris, Selasa (9/4/2024).

Baca juga: Gran Max Kecelakaan Maut di Tol Cikampek Ternyata Mobil Travel, Anak Sopir Jadi Navigator

Menurutnya, kendaraan-kendaraan bermotor dengan plat polisi luar kabupaten, luar provinsi, maupun luar pulau melintasi di seputaran Kota Malang.

Selain itu, peningkatan volume kendaraan juga terjadi di berbagai kawasan pusat perbelanjaan saat waktu tertentu. Pihaknya telah menyiagakan Tim Urai Mahameru yang terus berpatroli di titik-titik pusat keramaian.

Kepadatan arus kendaraan seperti yang terjadi di Jalan Martadinata, atau tepatnya di simpang empat pos polisi Klenteng Eng An Kiong pada Senin (8/4/2024) malam, kemarin.

"Kemudian, tim urai melakukan penguraian pengaturan secara manual di simpang empat tersebut. Alhamdulillah pada pukul 22.30 WB kemacetan sudah berhasil diurai dari teman-teman Tim Urai Mahameru," beber dia.

Untuk titik lainnya yang sempat dilakukan rekayasa lalin seperti kawasan Buk Gluduk yang terjadi peningkatan arus kendaraan dan dilakukan one way atau satu arah.

"Jadi kita tahan dulu dari arah utara yang Rampal itu sementara, karena volumenya cukup tipis. Kemudian, dari selatan kami dorong semuanya sehingga dari arah Buk Gluduk berlaku satu arah. Tapi itu hanya berlaku sekitar 5-10 menit, begitu sudah lancar kita kembalikan normalisasi arus," jelasnya.

Peningkatan kendaraan diprediksi terjadi puncaknya sampai H+1 dan H+2 Lebaran 2024. Satlantas Polresta Malang Kota juga telah menyiapkan skema rekayasa lalin di titik-titik lokasi lainnya.

"Apabila terjadi penumpukan kendaraan di exit tol Singosari akan kita laksanakan penutupan sementara waktu di exit tol tersebut dan kami arahkan di tol Madyopuro, sehingga bisa mengurangi intensitas kepadatan di simpang empat Karanglo," katanya.

Pihaknya juga menyiagakan sarana prasarana pendukung untuk melaksanakan rekayasa lalin yang diprioritaskan di depan Gedung MCC. Apabila terjadi kepadatan kendaraan akan dilakukan gelar barikade water barrier untuk flashing traffic light.

"Jadi kita akan melaksanakan pengaturan manual, jadi kami akan menutup dan mengalihkan arus dari utara ke selatan, jadi tidak ada yang mengarah ke barat dan timur," beber dia.

Pihaknya mengimbau seluruh pemudik tetap mematuhi aturan lalu lintas. Selain itu, tidak usah memaksakan diri melanjutkan perjalanan apabila lelah atau mengutamakan beristirahat terlebih dahulu.

Satlantas Polresta Malang Kota telah menyiapkan 3 pos pengamanan dan 1 pos pelayanan. Pos pelayanan berada di depan Stasiun Kota Baru, dan tiga pos pengamanan terletak di depan Gedung MCC, depan Jembatan Soekarno Hatta Universitas Brawijaya, dan juga di exit tol Madyopuro.

"Jadi apabila pemudik merasa lelah silahkan beristirahat di pos-pos yang ada, karena pos-pos tersebut menyiapkan berbagai layanan yang bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat," pungkasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Pejabat di DPRD Madiun Diperiksa terkait Kasus Korupsi Dana Aspirasi Rp 1,5 Miliar

Dua Pejabat di DPRD Madiun Diperiksa terkait Kasus Korupsi Dana Aspirasi Rp 1,5 Miliar

Surabaya
Pria di Pasuruan Protes Kehilangan 2 Testis Usai Operasi Prostat, RS Klaim Sesuai Prosedur

Pria di Pasuruan Protes Kehilangan 2 Testis Usai Operasi Prostat, RS Klaim Sesuai Prosedur

Surabaya
Satu Pasangan Jalur Independen Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang Tak Lolos Verifikasi

Satu Pasangan Jalur Independen Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Malang Tak Lolos Verifikasi

Surabaya
Kisah Wanita Kuli Panggul di Pasar Surabaya Bisa Berangkat Haji

Kisah Wanita Kuli Panggul di Pasar Surabaya Bisa Berangkat Haji

Surabaya
Wali Kota Eri Cahyadi Kembali Tegaskan Larangan Sekolah di Surabaya Study Tour ke Luar Daerah

Wali Kota Eri Cahyadi Kembali Tegaskan Larangan Sekolah di Surabaya Study Tour ke Luar Daerah

Surabaya
Sepeda Motor di Banyuwangi Terbakar setelah 'Ngangsu' BBM

Sepeda Motor di Banyuwangi Terbakar setelah "Ngangsu" BBM

Surabaya
Pemprov Jatim soal Pengosongan Rusunawa Gunungsari Surabaya: Penghuni Tak Mau Bayar Sewa

Pemprov Jatim soal Pengosongan Rusunawa Gunungsari Surabaya: Penghuni Tak Mau Bayar Sewa

Surabaya
Diusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya, Warga Terancam Tak Punya Tempat Tinggal

Diusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya, Warga Terancam Tak Punya Tempat Tinggal

Surabaya
Rumah Warga Trenggalek Ditaburi Kotoran Kambing, Bhabinkamtibmas Turun Tangan

Rumah Warga Trenggalek Ditaburi Kotoran Kambing, Bhabinkamtibmas Turun Tangan

Surabaya
Pantai Ngalur di Tulungagung: Daya Tarik, Lokasi, dan Rute

Pantai Ngalur di Tulungagung: Daya Tarik, Lokasi, dan Rute

Surabaya
Ramai soal UKT Universitas Brawijaya, Wakil Rektor Sebut Sudah Sesuai Regulasi

Ramai soal UKT Universitas Brawijaya, Wakil Rektor Sebut Sudah Sesuai Regulasi

Surabaya
Cerita Tukang Ojek di Malang Rutin Menabung sejak 1998 hingga Bisa Melaksanakan Ibadah Haji

Cerita Tukang Ojek di Malang Rutin Menabung sejak 1998 hingga Bisa Melaksanakan Ibadah Haji

Surabaya
Pengakuan Warga yang Terusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya: Nunggak 2 Tahun dan Tak Boleh Nyicil

Pengakuan Warga yang Terusir dari Rusunawa Gunungsari Surabaya: Nunggak 2 Tahun dan Tak Boleh Nyicil

Surabaya
Polisi Amankan Puluhan Kayu Jati Ilegal dan 3 Pelaku Pencuri Kayu di Inhutani Ngawi

Polisi Amankan Puluhan Kayu Jati Ilegal dan 3 Pelaku Pencuri Kayu di Inhutani Ngawi

Surabaya
Mantan Kades di Malang Ditangkap atas Kasus Korupsi DD Rp 646 Juta

Mantan Kades di Malang Ditangkap atas Kasus Korupsi DD Rp 646 Juta

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com