Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi Mulai Dipadati Pemudik asal Madura

Kompas.com - 29/03/2024, 15:56 WIB
Rizki Alfian Restiawan,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Warga Suku Madura mulai pulang kampung ke daerah asal melalui Pelabuhan Penyeberangan Tanjungwangi Banyuwangi, Jawa Timur.

Penumpang kapal yang rata-rata berasal dari Kabupaten Sumenep itu, diketahui mulai melakukan perjalanan mudik lebih awal atau H-15 Idul Fitri 2024.

Hariyadi (40), warga Pulau Sapeken Madura, mengaku memilih pulang kampung bersama keluarga lebih awal untuk menghindari penumpukan pemudik lainnya.

Baca juga: Banyak Warga Ketapang Batuk-batuk dan Sakit Kulit akibat Bongkar Muat Bahan Semen di Pelabuhan Tanjungwangi

"Ingin menghindari kepadatan saja, jadi kita sekeluarga pilih mudik lebih awal," kata Hariyadi, Jumat (29/3/2024).

Alasan lain memilih mudik lebih awal karena menyesuaikan jadwal keberangkatan kapal perintis dari Pelabuhan Tanjungwangi.

"Kami menyesuaikan jadwal juga, alhamdulillah semuanya lancar," ungkap Hariyadi.

Baca juga: Uji Coba Contraflow Dilakukan di Tol Cipali Km 153-157 untuk Kelancaran Arus Mudik

Tak hanya masyarakat umum, mudik ke Pulau Madura ini ternyata banyak didominasi kalangan santri dan mahasiswa yang mengenyam pendidikan di Banyuwangi.

Abdul Aziz (25), mahasiswa di salah satu kampus swasta di Banyuwangi itu mengaku memilih mudik lebih awal karena libur kuliah.

"Iya, sekalian menghabiskan waktu sisa Ramadan barang keluarga di Madura juga," kata Azis.

Menurut Azis, dirinya memilih mudik dengan jalur laut karena merasa lebih aman dan lebih cepat.

"Lebih enak aja, sambil menikmati laut. Karena lebih cepat juga sih," ungkapnya.

Para pemudik tersebut dilayani dengan dua unit kapal perintis milik PT Pelni, yakni Kapal Motor (KM) Sabuk Nusantara 91 dan KM Sabuk Nusantara 92.

Kapal tersebut melintas dari Pelabuhan Tanjungwangi menuju Pulau Sapeken, Pagerungan Besar, Kangean, Sapudi, Kalianget, dan Pulau Masalembu di Kabupaten Sumenep.

"Ada dua unit kapal yang tersedia, yakni KM Sabuk Nusantara 91 dan KM Sabuk Nusantara 92," kata Kasi Lalu Lintas dan Usaha Kepelabuhan KSOP Tanjungwangi, Budi Sanjoyo.

Menurut Budi, KM Sabuk Nusantara 92 menjadi kendaraan laut perdana dalam angkutan mudik Lebaran 2024.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa Garut M 6.5, Guncangan Terasa Kuat di Trenggalek

Gempa Garut M 6.5, Guncangan Terasa Kuat di Trenggalek

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com