Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Mudik Lebaran 2024, PLN Malang Siagakan SPKLU untuk Kendaraan Listrik

Kompas.com, 28 Maret 2024, 14:57 WIB
Nugraha Perdana,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Kantor PLN UP3 Malang menyiagakan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) jelang mudik Lebaran 2024 atau Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah.

Manajer PLN UP3 Malang, Albert Safaria mengatakan, saat ini untuk SPKLU milik PLN di Kota Malang berada di dua tempat. Yakni di Kantor PLN UP3 Malang di Jalan Jenderal Basuki Rahmat dan di salah satu kafe di Jalan Araya Boulevard.

"Kalau di sini (Kantor PLN UP3 Malang) fast charging (pengisian cepat) dua jam penuh, ada yang lebih ini super fast charging, itu satu jam penuh dari nol. Kemudian di tempat lainnya yang kecil-kecil atau slow charging itu agak lama berjam-jam," kata Albert, Kamis (28/3/2024).

Baca juga: Pemkot Malang Siapkan Jalan Soekarno-Hatta Jadi Destinasi Wisata Milenial

Di kantor PLN UP3 Malang, setiap harinya rata-rata melayani pengisian ulang baterai kendaraan listrik sejumlah 2-3 kendaraan. Biasanya, penggunanya tidak hanya warga Malang Raya saja, juga dari daerah Jawa Timur lainnya seperi Surabaya, Pasuruan dan sebagainya.

Diprediksi, pengguna SPKLU di Kantor PLN UP3 Malang akan meningkat karena lokasinya yang strategis saat libur Lebaran 2024. SPKLU tersebut buka setiap hari selama 24 jam.

"Karena lokasinya juga strategis kantor kami, orang bisa ke Batu atau Pasuruan, ke Kabupaten Malang, karena kami tengah-tengah letaknya," katanya.

Baca juga: Cara BYD Dorong Percepatan Kendaraan Listrik di Indonesia

Selain kendaraan listrik roda empat, di Kantor PLN UP3 Malang juga melayani SPKLU bagi kendaraan listrik roda dua.

"Karena kemarin kita juga diberikan saran orang-orang yang touring kok di kantor PLN tidak ada, sehingga kita buatkan saja, tapi sudah kita siapkan," katanya.

Menurutnya, pengguna kendaraan listrik di Kota Malang sudah semakin menjamur. Dia menyampaikan, bagi pengguna kendaraan listrik yang ingin mengisi ulang daya baterainya dapat menggunakan aplikasi PLN Mobile.

"Tinggal datang saja, nanti ada aplikasinya yang terintegrasi dengan PLN mobile, masuk, itu ada noselnya untuk men-charge nanti langsung terinjak, mengoperasikan sendiri, biaya ada tarifnya, langsung terintegrasi, cashless," katanya.

Pihaknya saat ini juga sedang membangun satu unit SPKLU di rest area tol KM 84 A, Surabaya - Malang untuk mengakomodasi masyarakat pengguna kendaraan listrik roda empat. SPKLU jenis fast charging tersebut ditargetkan rampung dan dapat beroperasi pada awal April mendatang.

"Satu berada di unit kerja kami, di rest area. Jadi ada beberapa juga dipasang di perlintasan tol di Jawa Timur, kalau enggak salah itu ada jumlahnya 46 disiapkan. Seperti di daerah Madiun, Ngawi, kemudian Mojokerto, Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, Sidoarjo, Malang," katanya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau