SURABAYA, KOMPAS.com - Polisi akhirnya menangkap pelaku pembunuhan pencari kepiting yang ditemukan tewas bersimbah darah di kawasan tambak Surabaya, Jawa Timur, Selasa (19/3/2024) lalu.
Kasatreskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Hendro Sukmono mengatakan, pelaku yang ditangkap tersebut adalah Seli Hadianto (41), warga Jalan Kejawan Putih Tambak, Mulyorejo, Surabaya.
Hendro menyebut, pelaku langsung melarikan diri setelah menyabetkan celurit ke tubuh korban, Mochamad Hudoyo (44), warga Medokan Semampir, Sukolilo, Senin (18/3/2024).
Baca juga: Ada 2 Luka Senjata Tajam di Tubuh Pencari Kepiting yang Tewas di Surabaya
"Tersangka sempat khawatir, sehingga melarikan diri ke arah Jember," kata Hendro ketika berada di Mapolrestabes Surabaya, Senin (25/3/2024).
Aparat kepolisian pun langsung mencari sejumlah bukti di lokasi kejadian, kawasan tambak Keputih, Sukolilo. Selain itu, empat orang saksi juga dimintai keteranganya untuk mecari pelaku.
"Anggota kami berhasil menangkap tersangka di Desa Kemuningsari Lor, Panti (Jember), yang berada di sekitar lereng Gunung Argopuro," jelasnya.
Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti ketika menangkap pelaku pembunuhan itu. Yakni, pakaian tersangka saat membunuh korban, celurit, dan satu tas ransel berisi pakaian ganti.
Sementara itu, tersangka Hadianto mengaku tega membunuh korban lantaran masalah perebutan wilayah. Dia juga pernah terlibat cekcok dengan temannya itu karena lokasi mencari kepiting.
"Motor saya diceburkan ke danau karena mau menguasai tambak si korban, merebut wilayah. Kenal (dengan korban) satu tahun," kata Hadianto.
Hadianto juga mengakui berniat membunuh dengan cara membacok leher temannya tersebut dengan celurit. Namun, dia sekarang merasa menyesal telah melakukan tindakan itu.
Meski demikian, pelaku tetap dijerat menggunakan Pasal 340 karena telah melakukan pembunuhan berencana. Dia pun terancam penjara selama 20 tahun.
Diberitakan sebelumnya, Kepala BPBD Surabaya Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, MH (45), warga Medokan Semampir, Sukolilo, ditemukan tergeletak di tambak Jalan Raya Sukolilo Kasih sekitar pukul 01.30 WIB.
Kemudian, saksi melihat temannya mencari kepiting tersebut sudah dalam kondisi tidak sadarkan diri. Selain itu, korban juga terlihat sudah bersimbah darah saat ditemukan di sekitar lokasi.
"Saksi mendapati korban sudah dalam kondisi tergeletak bersimbah darah dengan penuh luka. Saksi kemudian menghubungi pemilik tambak dan meneruskannya ke Projopati Kejawan Wetan," kata Hebi.
Petugas BPBD Surabaya mengalami kesulitan ketika melakukan evakuasi jenazah pria tersebut. Sebab, mereka harus menyusuri tambak sejauh lima kilometer yang tidak bisa dilewati mobil.
Kemudian petugas sepakat untuk melakukan proses evakuasi jenazah tersebut ketika sudah muncul matahari. Hal tersebut untuk memudahkan akses menuju ke lokasi penemuan korban.
"Setelah olah TKP, evakuasi korban ke mobil ambulans berhasil dilakukan, pukul 08.30 WIB. Untuk korban langsung diantar ke kamar jenazah RSUD dr. Soetomo," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.