TUBAN, KOMPAS.com- Gempa beruntun mengguncang kawasan Tuban dan Bawean, Gresik, Jawa Timur pada Jumat (22/3/2024).
Gempa pertama berkekuatan magnitudo 5,9 terjadi pada pukul 11.22 WIB. Gempa tersebut diikuti dengan sejumlah gempa lainnya.
Pada pukul 15.52 WIB, terjadi gempa berkekuatan signifikan dengan magnitudo 6,5. Pusat gempa berada di Timur Laut Tuban.
Hingga Minggu (24/3/2024) pukul 10.00 WIB, BMKG mencatat telah terjadi 239 kali gempa.
Berikut 11 fakta mengenai gempa Tuban atau gempa Bawean menurut versi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Baca juga: Semburan Air Panas di Bawean, Pakar ITS: Keluar dari Batuan Retak akibat Gempa
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengungkapkan, gempa berkekuatan magnitudo 5,9 dan 6,5 merupakan jenis gempa kerak dangkal atau shallow crustal earthquake.
"Gempa ini dipicu aktivitas sesar aktif dengan mekanisme geser atau mendatar (strike-slip) di Laut Jawa," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima oleh Kompas.com, Minggu (24/3/2024).
Baca juga: Gempa M 5,9 dan M 6,5 Tuban Terjadi di Zona Kegempaan Rendah, BMKG: Kami Surprise
Gempa Tuban bersifat merusak atau destruktif. Gempa tersebut menimbulkan kerusakan bangunan di sejumlah lokasi.
Hasil kaji cepat BPBD Provinsi Jawa Timur juga menghimpun total jumlah kerusakan akibat gempa dirasakan hingga ke Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Lamongan, Kota Surabaya, dan Kabupaten Tuban.
Dalam keterangan tertulis BNPB, total rumah rusak ringan sebanyak 2.654 unit, rumah rusak sedang 1.177 unit, dan rumah rusak berat sebanyak 779 unit.
Selain itu, gempa juga menyebabkan rusaknya sekolah sebanyak 78 unit, rumah sakit 5 unit, tempat ibadah 156 unit, dan gedung delapan unit.
Baca juga: Bupati Gresik Tinjau Pulau Bawean yang Terdampak Gempa Tuban
Daryono mengungkap, gempa ini tidak berisiko tsunami menurut hasil permodelan tsunami BMKG.
"Dari data lapangan hasil monitoring muka laut dengan menggunakan Tide Gauge milik Badan Informasi Geospasial (BID) di Karimunjawa, Lamongan, dan Tuban menunjukkan muka laut yang normal tanpa ada anomali catatan tsunami," katanya.