Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemeriahan Pawai Ogoh-ogoh Sambut Nyepi di Kota Malang

Kompas.com - 10/03/2024, 15:05 WIB
Nugraha Perdana,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Malang menggelar Kirab Budaya dan Pawai Ogoh Ogoh menyambut Hari Raya Nyepi Saka 1946 di Kota Malang, Jawa Timur. Kegiatan itu dilaksanakan pada Minggu (10/3/2024), mulai pukul 13.00 WIB.

Ada tujuh ogoh-ogoh dengan tema berbeda diarak mulai Bundaran Tugu Balai Kota Malang-Jalan Majapahit-Jalan Basuki Rahmat (Kayutangan)-Jalan Kahuripan dan kembali lagi ke Bundaran Tugu Balai Kota Malang.

Baca juga: Mahasiswa Pelaku Pelecehan Payudara di Malang Ditangkap

Ogoh-ogoh merupakan karya seni patung yang diarak keliling saat menjelang Hari Raya Nyepi, dan melambangkan sebuah tokoh Hindu bernama Bhuta Kala.

Dari tujuh ogoh-ogoh yang diarak, ada yang bertemakan Jalandhar, Tarakasur, Bhatara Kala, Sang Kala Kalimaya, Wong Samar, Kereb Akasa, Aras Ijomaya. Semua ogoh-ogoh tersebut diarak dengan diiringi musik gamelan khas Bali.

Baca juga: Awal Ramadhan dan Nyepi 2024 Berdekatan, Menag Yaqut: Mari Saling Hormati, Momentum Introspeksi

Ketua PHDI Kota Malang, Prof I Made Wartana mengatakan, sebenarnya sudah ada 24 ogoh-ogoh yang telah disiapkan.

Namun, hanya tujuh ogoh-ogoh yang siap dari kota dan kabupaten Malang. Sedangkan ogoh-ogoh lainnya akan diarak di tingkat kecamatan atau desa.

"Yang sisanya itu tetap disiapkan karena proses penyucian itu kan mulai dari tingkat kabupaten/ kota, kemudian di kecamatan, dan di desa. Yang lain mungkin dilakukan upacara yang lebih kecil, sama dan diakhir dengan Ogoh Ogoh," kata Prof I Made Wartana, Minggu (10/3/2024).

Kirab ogoh-ogoh ini digelar bertujuan untuk mengusir atau menetralkan sifat-sifat negatif.

Sehingga, diharapkan ketika memasuki Hari Raya Nyepi pada Senin (11/3/2024), umat Hindu tidak terganggu dalam hal apa pun dan bisa menjalankan ibadah dengan khusyuk.

Dia juga berharap, kegiatan ini bisa menjadi atraksi budaya tahunan yang menarik.

Salah satu ogoh-ogoh dibakar sebagai simbol untuk menghanguskan semua energi negatif yang ada di alam semesta, atau pada diri manusia.

Selain itu dalam kegiatan ini juga terdapat penampilan Bantengan dan Barongsai.

"Nyepi ini bisa dikatakan hari kebangkitan, persatuan, kebersamaan, ya puji syukur kalau ada rekan-rekan kita dari Khonghucu, kemudian dari Bantengan untuk berpartisipasi sebenarnya tidak masalah," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

30 Persen Calon Jemaah Haji asal Kota Malang merupakan Lansia

30 Persen Calon Jemaah Haji asal Kota Malang merupakan Lansia

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Alasan Polisi Hentikan Penyidikan Kasus Kecelakaan Moge di Probolinggo

Alasan Polisi Hentikan Penyidikan Kasus Kecelakaan Moge di Probolinggo

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Cerita Relawan Tagana Sahrul Mustofa, Mengabdi untuk Kemanusiaan Jadi Panggilan Jiwa

Cerita Relawan Tagana Sahrul Mustofa, Mengabdi untuk Kemanusiaan Jadi Panggilan Jiwa

Surabaya
Usai Nyabu, Sopir Truk Nyaris Tabrak Polisi Saat Dihentikan di Sidoarjo

Usai Nyabu, Sopir Truk Nyaris Tabrak Polisi Saat Dihentikan di Sidoarjo

Surabaya
10.000 Jemaat Ikuti Misa di Katedral Surabaya, Pesan Mewartakan Kebenaran

10.000 Jemaat Ikuti Misa di Katedral Surabaya, Pesan Mewartakan Kebenaran

Surabaya
5 Partai di Magetan Berkoalisi Usung Cabup-Cawabup di Pilkada 2024

5 Partai di Magetan Berkoalisi Usung Cabup-Cawabup di Pilkada 2024

Surabaya
Desa di Sumenep Beri Makan Lansia Tiap Hari, Sebagian Langsung Disuapi

Desa di Sumenep Beri Makan Lansia Tiap Hari, Sebagian Langsung Disuapi

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Gelapkan Barang Pelanggan, 3 Karyawan Perusahaan Ekspedisi di Situbondo Ditangkap

Gelapkan Barang Pelanggan, 3 Karyawan Perusahaan Ekspedisi di Situbondo Ditangkap

Surabaya
Wanita di Ngawi Meninggal Usai Cabut Gigi, Dinkes Periksa Dokter yang Menangani

Wanita di Ngawi Meninggal Usai Cabut Gigi, Dinkes Periksa Dokter yang Menangani

Surabaya
2.651 Jemaah Haji Asal Surabaya Divaksinasi Meningitis

2.651 Jemaah Haji Asal Surabaya Divaksinasi Meningitis

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com