Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1 Petugas KPPS di Malang Meninggal Dunia Diduga karena Kelelahan

Kompas.com - 15/02/2024, 19:22 WIB
Imron Hakiki,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Salah seorang petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pemilu 2024, Salmiati Ningsih (56), warga Desa Ngadirejo, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, dilaporkan meninggal dunia pada Kamis (15/2/2024) siang.

Ia bertugas di tempat pemungutan suara (TPS) 7 Desa Ngadirejo, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Ia dilaporkan meninggal dunia pada Kamis pukul 14.24 WIB.

Komisioner KPU Kabupaten Malang, Mahaendra Pramudya Mahardika menjelaskan korban sempat dibawa ke puskesmas setempat saat bertugas melakukan penghitungan suara hasil pemilu, Rabu (14/2/2024) malam.

Baca juga: 44 Anggota KPPS di Surabaya Jatuh Sakit saat Bertugas

"Sebenarnya tadi malam sudah dibawa ke puskesmas setempat lalu kemudian dirujuk ke rumah sakit. Pas di rumah sakit tadi informasinya meninggal dunia," ungkapnya saat dikonfirmasi Kamis (15/2/2024) sore.

Dika mengaku belum mengetahui secara pasti penyebab meninggalnya anggota KPPS tersebut. Namun, ia menduga korban meninggal karena kecapekan.

"Tapi kalau akibat insiden lain, kami pastikan tidak. Tidak ada kejadian lain saat itu," tegasnya.

Apakah korban mempunyai riwayat penyakit? Dika mengaku belum tahu pasti. Saat ini, tim Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) sedang mendalami hal tersebut.

Namun, peristiwa itu menurut Dika tidak menggangu proses penghitungan suara. Sebab, masih bisa dilanjutkan oleh 6 orang lainya.

"Setelah korban dibawa ke rumah sakit, penghitungan tetap berjalan. Kan masih bisa dijalankan oleh 6 orang petugas lainnya," jelasnya.

"Saat ini, penghitungan sudah selesai. Bahkan, tadi malam penghitungan juga dinyatakan selesai," imbuhnya.

Dika menerangkan, beberapa petugas KPPS di Kabupaten Malang memang ada yang berusia lanjut. Namun, menurutnya mayoritas adalah orang yang masih berusia produktif.

"Usia produktif itu spesifiknya adalah Gen-Z," katanya.

Baca juga: Sang Istri Hanya Dapat 4 Suara, Suami Caleg di Jambi Aniaya Ketua RT dan Anggota KPPS

Untuk mengantisipasi peristiwa seperti dialami Salmiati Ningsih, KPU Kabupaten Malang sebelumnya sudah mengarahkan kepada petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) sekaligus Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) untuk mendaftar BPJS Ketenagakerjaan, sebagai bentuk jaring pengaman.

"Meski untuk pembayaran preminya tetap dilakukan secara mandiri, karena tidak ada anggaran untuk hal itu di KPU Kabupaten Malang. Tapi setidaknya kami sudah mengarahkan sebagai bentuk jaring pengaman bagi petugas Pemilu 2024 di Kabupaten Malang," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKB Usung Seorang Kades Maju di Pilkada Jombang

PKB Usung Seorang Kades Maju di Pilkada Jombang

Surabaya
Tabrakan Mobil Boks Vs Truk Trailer di Gresik, 2 Luka dan Jalur Pantura Sempat Macet

Tabrakan Mobil Boks Vs Truk Trailer di Gresik, 2 Luka dan Jalur Pantura Sempat Macet

Surabaya
Cerita Pencari Rumput Asal Lamongan Naik Haji: Yang Uangnya Miliaran Belum Tentu Berangkat kalau Allah Tak Menghendaki

Cerita Pencari Rumput Asal Lamongan Naik Haji: Yang Uangnya Miliaran Belum Tentu Berangkat kalau Allah Tak Menghendaki

Surabaya
Suami Kecanduan Judi Online, 179 Wanita di Bojonegoro Gugat Cerai

Suami Kecanduan Judi Online, 179 Wanita di Bojonegoro Gugat Cerai

Surabaya
Cak Thoriq Resmi Diusung PKB Jadi Bacabup Lumajang

Cak Thoriq Resmi Diusung PKB Jadi Bacabup Lumajang

Surabaya
Rumah Korban Fortuner Terjun ke Jurang di Bromo Sempat Didatangi Orang

Rumah Korban Fortuner Terjun ke Jurang di Bromo Sempat Didatangi Orang

Surabaya
Eks Kepala Bea Cukai DIY Disebut Terima Gratifikasi Total Rp 23 Miliar Termasuk Rp 100 Juta dari Suami Maia Estianty

Eks Kepala Bea Cukai DIY Disebut Terima Gratifikasi Total Rp 23 Miliar Termasuk Rp 100 Juta dari Suami Maia Estianty

Surabaya
Bank BPRS Bhakti Sumekar Milik Pemkab Sumenep Merugi, Satu Cabang Resmi Tutup

Bank BPRS Bhakti Sumekar Milik Pemkab Sumenep Merugi, Satu Cabang Resmi Tutup

Surabaya
Korban Prostitusi Anak di Surabaya Mengaku Dianiaya Muncikari

Korban Prostitusi Anak di Surabaya Mengaku Dianiaya Muncikari

Surabaya
Kasus Balon Udara Meledak di Ponorogo, Polisi Tangkap 15 Terduga Pelaku

Kasus Balon Udara Meledak di Ponorogo, Polisi Tangkap 15 Terduga Pelaku

Surabaya
Mentan RI Target Bangkalan Sumbang 40.000 Ton Beras dalam Setahun

Mentan RI Target Bangkalan Sumbang 40.000 Ton Beras dalam Setahun

Surabaya
Suami Korban Selamat Kecelakaan Maut di Bromo Sebut Lokasi Kejadian Tidak Asing Dilalui Keluarganya

Suami Korban Selamat Kecelakaan Maut di Bromo Sebut Lokasi Kejadian Tidak Asing Dilalui Keluarganya

Surabaya
Fakta Baru Kecelakaan Toyota Fortuner di Jalur Bromo

Fakta Baru Kecelakaan Toyota Fortuner di Jalur Bromo

Surabaya
Perjuangan Bocah di Kediri Rawat Ayah Ibunya yang Stroke, Terpaksa Berhenti Sekolah

Perjuangan Bocah di Kediri Rawat Ayah Ibunya yang Stroke, Terpaksa Berhenti Sekolah

Surabaya
Polisi Tangkap Pelaku Penipuan Berkedok Lolos Tes CPNS, Korban Rugi Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Pelaku Penipuan Berkedok Lolos Tes CPNS, Korban Rugi Rp 100 Juta

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com