SURABAYA, KOMPAS.com - Seorang santri di Sidoarjo, Jawa Timur, diduga menjadi korban pengeroyokan sejumlah anggota perguruan silat pada Selasa (16/1/2024) dini hari. Polisi masih melakukan pendalaman terkait peristiwa tersebut.
Pengurus Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo, Syafik membenarkan ada santrinya yang menjadi korban. Ketika itu, korban, H (18), tengah keluar ke Jalan Raya Tebel, Gedangan.
"Kalau menurut info (korban) sendirian, bukan (anggota perguruan silat), kemungkinan (keluar pondok) beli belanjaan," kata Syafik kepada wartawan di Pondok Pesantren Al Khoziny.
Baca juga: Kasus Tetangga Lempar Batu dan Genting ke Rumah Warga Sidoarjo Berakhir Damai
Pemuda asal Bangka Belitung tersebut diduga menjadi korban pengeroyokan oleh belasan orang karena mengenakan kaus milik teman pondoknya yang bertuliskan sebuah perguruan silat.
"Saya juga baru tahu informasinya (santri korban pengeroyokan). Kami akan mendatangkan pihak perguruan untuk membahasnya," jelasnya.
Baca juga: Warga Sidoarjo Mengaku Rumahnya Dilempari Batu oleh Tetangga gara-gara Bangun Tembok
Syafik mengungkapkan, pemuda tersebut saat ini tengah menjalani perawatan di RSUD Sidoarjo. Dia belum mengetahui secara pasti bagaimana kondisi korban usai mengalami kekerasan.
"Untuk kondisi korban, kebetulan saya baru datang, pas ngajar, setelah ini baru ke sana (RSUD Sidoarjo). Kalau masalahnya kami kurang tahu mungkin lebih ke (masalah) perguruan," ujarnya.
Lebih lanjut, pihak pondok pesantren hingga sekarang masih belum berencana melaporkan ke aparat kepolisian. Sebab, mereka ingin mengetahui secara pasti akar permasalahanya dahulu.
"Kalau masalahnya kan enggak tahu, sedangkan laporan itu kan harus tahu masalahnya baru lapor polisi. Untuk info lebih lanjut, saya cari info juga, yang benar seperti apa," ucapnya.
Sementara itu, Kasi Humas Polresta Sidoarjo Iptu Tri Novi Handono mengatakan, aparat kepolisian menangkap 15 anggota perguruan silat yang melakukan aksi konvoi di wilayah hukumnya.
"Ada 15 orang (diamankan), dan saat ini masih dalam pemeriksaan, demikian," kata Novi.
Novi sendiri belum memastikan apakah belasan orang tersebut merupakan pelaku pengeroyokan santri di Sidoarjo. Sebab, pihaknya hingga sekarang masih melakukan pemeriksaan.
"Sementara masih pemeriksaan ya. (Hubungan dengan pengeroyokan santri) masih dikembangkan, terima kasih," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.