KOMPAS.com - Benteng Pendem Ngawi terletak di Kelurahan Pelem, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Jawa timur.
Benteng Pendem Ngawi atau Benteng Van den Bosch berada di pertemuan dua sungai yang mengalir di Kabupaten Ngawi, yaitu Bengawan Solo dan Sungai Bengawan Madiun.
Benteng pertahanan tersebut dibangun oleh arsitek Belanda yang bernama Jacobus von Dentzsch pada sekitar tahun 1939 hingga 1845.
Luas lahan benteng sekitar 15 hektar dengan luas bangunan sekitar 5 hektar.
Benteng Pendem Ngawi merupakan salah satu bukti pertahanan penjajah Belanda di Indonesia.
Nama Van den Bosch berasal dari nama Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang ke-43, yaitu Johannes Graaf Van den Bosch.
Gubernur Jenderal Johannes Graaf Van den Bosch memerintah pada tahun 1830-1834.
Nama benteng pendem (terpendam) karena bangunan tersebut tidak terlihat dari luar benteng.
Baca juga: Sejarah Benteng Pendem Ngawi, Bukti Keinginan Belanda Kuasai Indonesia secara Utuh
Benteng persegi panjang tersebut dikelilingi oleh tanggul yang lebih tinggi dari benteng itu sendiri.
Benteng Pendem Ngawi dibangun dengan gaya arsitektur indis neo klasik dengan beberapa jajar bangunan dirancang bergaya lengkung.
Gaya arsitektur tersebut memberi kesan bangunan pertahanan yang kuat dan megah.
Pembagian ruangannya sangat kompleks yang memberikan gambaran mengenai hilir mudik aktivitas penghuni benteng saat itu, baik aktivitas kemiliteran maupun non kemiliteran.
Pada masanya, Benteng Pendem Ngawi pernah dihuni tentara Belanda sekitar 250 orang.
Benteng tersebut juga pernah menjadi tempat pengendali dan kontrol sistem tanam paksa pada tahun 1840 hingga 1860.
Benteng pernah juga sebagai tempat pengendali dan kontrol pabrik gula di sekitar Kabupaten Ngawi.