SURABAYA, KOMPAS.com-Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo meminta pendukungnya tidak menggunakan knalpot brong saat kampanye terbuka, dari 21 Januari sampai 10 Februari 2024.
Pasangan Mahfud MD dalam pilihan presiden (Pilpres) itu menyebut, permintaan tidak menggunakan knalpot brong tersebut berhubungan dengan, peristiwa yang terjadi di Boyolali pada Sabtu (30/12/2023).
“Jadi sebentar lagi kampanye terbuka. Kejadian di Boyolali cukup sudah tidak boleh terulang. Kami bertanggung jawab,” kata Ganjar di Gedung Internatio, Surabaya, Sabtu (13/1/2024).
Baca juga: Ganjar Terima Kasih kepada Polisi karena Tangkap Terduga Pengancam Tembak Anies Baswedan
Ganjar pun meminta agar relawanya intropeksi diri atas kejadian tersebut. Dia pun berharap pendukungnya menggunakan knalpot standar ketika kampanye.
Selain itu, dia juga berterima kasih kepada pihak TNI yang langsung melakukan penindakan kepada personelnya yang melakukan kekeresan, ke relawan Ganjar-Mahfud.
“Kita harus mengkoreksi diri, besok kalau kampanye terbuka, knalpotnya biasa saja," jelasnya.
"Enggak usah diganti, arep mbok bleyer sampek knalpote pecah, sak karepmu (mau kamu geber sampai knalpotnya pecah, terserah mu)," tambah Ganjar.
Baca juga: Dalam Sepekan Polisi Sudah Amankan 430.000 Knalpot Bising
Kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu berharap, supaya para pendukungnya bisa menujukan sikap tertib selama berlangsungnya kampanye terbuka. Terutama dalam menaati peranturan berkendara.
"Nanti kita akan tunjukkan bahwa kita juga tertib. Insya Allah bapak ibu, kita tertib kita ikut aturan. Kalau itu masih diganggu tabrak, tabrak! Kita sekali lagi tetap ikut aturan, tetap kita tertib,” ucapnya.