Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sependapat dengan Kapolri soal Estafet Kepemimpinan, Ganjar Pamer Rekam Jejak

Kompas.com - 12/01/2024, 17:16 WIB
Usman Hadi ,
Andi Hartik

Tim Redaksi

NGANJUK, KOMPAS.com – Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, turut mengomentari pernyataan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang menyebut presiden yang akan datang harus bisa melanjutkan estafet kepemimpinan.

“Oh ya jelas dong,” ucap Ganjar merespons pernyataan Listyo Sigit usai menghadiri sarasehan petani tebu di Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Jumat (12/1/2024).

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu pun membeberkan rekam jejaknya. Ia pernah menjadi tim sukses Joko Widodo (Jokowi) di dua pemilu sebelumnya.

“Saya kan dua kali Pilpres terakhir kemarin selalu tim sukses, kami diminta untuk memberikan masukan, kami mengamankan seluruh pekerjaan,” jelas Ganjar.

Baca juga: Ricuh Pesta Rakyat Ganjar-Mahfud di Purwokerto, Tim Pemenangan: Jangan Terprovokasi

Selanjutnya, Ganjar bercerita selama memimpin Jawa Tengah ia berkomitmen untuk menyukseskan program-program pemerintah pusat, seperti mengawal pembangunan pabrik semen di Kabupaten Rembang.

“Didemo pertama saya adalah pabrik semen di Rembang, kami amankan, karena itu punyanya BUMN. Biarkan kami ambil seluruh tanggung jawabnya, dengan catatan-catatan mungkin Ganjar menjadi negatif. Tapi saya jelaskan itulah pemimpin ngambil risiko,” bebernya.

Baca juga: Belasan Baliho Ganjar-Mahfud di Blitar Dicoret dengan Kata “Ndasmu!”

Tak hanya mengawal pembangunan pabrik semen di Kabupaten Rembang, Ganjar menuturkan bahwa dirinya juga terjun langsung menyelesaikan polemik di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo.

Dalam polemik ini warga Desa Wadas menolak penambangan batu andesit karena mengancam keberadaan mata air di wilayah setempat.

Adapun batu andesit tersebut digunakan sebagai material pembangunan Bendungan Bener, salah satu Proyek Stategis Nasional (PSN) di Jawa Tengah.

“Wadas saya amankan, itu karena belasan tahun tidak pernah jadi, dan kemudian pemerintah harus menyelesaikan. Saya ambil tanggung jawabnya, tertuduhnya saya, tidak apa-apa. Tapi tugas saya adalah menyelesaikan ketika persoalan itu muncul,” tuturnya.

“(Kemudian) jalan tol, PLTU, ini gede-gede ya. Artinya apa? Tugas saya memang harus membereskan yang tidak baik atau kurang baik, tugas kami memperbaiki. Jadi sebenarnya sustainability itu jelas. Kami tidak pernah ragu pada pesoalan itu,” pungkas dia.

Diberitakan sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyoroti adanya perbedaan pendapat di tengah-tengah pelaksanaan Pemilu 2024. Ia juga menyinggung seorang pemimpin harus bisa melanjutkan estafet kepemimpinan.

Hal tersebut disampaikan Listyo Sigit dalam acara Perayaan Natal Mabes Polri 2023 sebagaimana dilihat dari kanal YouTube Divisi Humas Polri, Kamis (11/1/2024).

"Yang kita cari adalah pemimpin yang bisa melanjutkan estafet kepemimpinan. Bukan karena perbedaan, akhirnya bukan pemimpin yang kita cari, tapi yang kita pelihara perbedaan terus dan kemudian itu kita bawa dalam konflik," ujar Kapolri dalam paparannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Maling Motor di Surabaya Tertangkap Usai Terjebak Macet

Maling Motor di Surabaya Tertangkap Usai Terjebak Macet

Surabaya
Kepala Kesbang Jatim Jadi Penjabat Wali Kota Madiun

Kepala Kesbang Jatim Jadi Penjabat Wali Kota Madiun

Surabaya
Dokter RSUD Grati Jadi Korban Kecelakaan Moge di Probolinggo

Dokter RSUD Grati Jadi Korban Kecelakaan Moge di Probolinggo

Surabaya
Cerita Pilu Khotijah, Ibu Remaja Korban Tawuran Maut di Surabaya

Cerita Pilu Khotijah, Ibu Remaja Korban Tawuran Maut di Surabaya

Surabaya
Saksi Ungkap Kecelakaan Rombongan Harley-Davidson di Probolinggo, Moge Saling Bersenggolan

Saksi Ungkap Kecelakaan Rombongan Harley-Davidson di Probolinggo, Moge Saling Bersenggolan

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tewas dalam Tawuran di Surabaya Sudah Kembali, Ponsel Belum Ditemukan

Sepeda Motor Korban Tewas dalam Tawuran di Surabaya Sudah Kembali, Ponsel Belum Ditemukan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Senin 29 April 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Surabaya
Remaja di Surabaya Tewas Diduga Dikeroyok dalam Tawuran, Ibu: Demi Allah, Saya Tidak Rida

Remaja di Surabaya Tewas Diduga Dikeroyok dalam Tawuran, Ibu: Demi Allah, Saya Tidak Rida

Surabaya
Rombongan Harley-Davidson Kecelakaan di Probolinggo, Suami Istri Tewas

Rombongan Harley-Davidson Kecelakaan di Probolinggo, Suami Istri Tewas

Surabaya
Gadis 17 Tahun Diperkosa 2 Pemuda Saat Berwisata di Pulau Merah Banyuwangi

Gadis 17 Tahun Diperkosa 2 Pemuda Saat Berwisata di Pulau Merah Banyuwangi

Surabaya
Suami yang Bunuh Istrinya di Tuban Tewas usai Serahkan Diri ke Polisi

Suami yang Bunuh Istrinya di Tuban Tewas usai Serahkan Diri ke Polisi

Surabaya
Kiai Zubair Muntashor, Cicit Syaikhona Kholil Bangkalan, Wafat

Kiai Zubair Muntashor, Cicit Syaikhona Kholil Bangkalan, Wafat

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Remaja Hanyut Bersama Motor, Jasad Ditemukan 30 Km dari Titik Kejadian

Remaja Hanyut Bersama Motor, Jasad Ditemukan 30 Km dari Titik Kejadian

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com