KOMPAS.com - Ratusan siswa di SMAN 1 Situbondo, Provinsi Jawa Timur, melakukan aksi demo pada Kamis (4/1/2024).
Mereka menuntut kepala sekolah dicopot dari jabatannya setelah beberapa pohon jati ditebang demi program pembangunan.
Bagus Riski Mahardika, salah satu siswa di SMAN 1 Situbondo, menyatakan kebijakan kepala sekolah dinilai sangat merugikan karena telah menebang beberapa pohon.
Baca juga: Hari Pertama Bekerja, Penjabat Bupati Bangkalan Disambut Aksi Demonstrasi
Protes yang dilakukan para siswa tersebut mendapat dukungan beberapa guru. Tetapi sikap dukungan para guru malah mendapat intimidasi dari kepala sekolah.
"Tindakan ini dilakukan karena kebijakan kepala sekolah yang merugikan SMAN 1 Situbondo."
"Saat ini kami satu suara untuk memintanya turun dari jabatannya, selain merugikan siswa ada beberapa guru yang mendapat intimidasi," ujar Bagus pada Kamis (4/1/2024).
Dia juga menyatakan para siswa yang bergerak melakukan demo merasa terketuk karena ada beberapa guru yang diintimidasi kepala sekolah. Harapannya, demonstrasi tersebut membuat perubahan lebih baik.
Dalam aksi tersebut mereka juga membawa tulisan aksi protes seperti "Tak Perlu Banyak Kata-Kata yang Penting Bukti Nyata", "Pantes Bukan Adiwiyata".
Kepala Sekolah SMAN 1 Situbondo Martha Mila Suhesti ketika dihubungi belum bisa mengonfirmasi terkait adanya peristiwa para siswa melakukam demo tersebut.
Baca juga: Demo Ketua RT dan RW di Blitar, Tuntut Kenaikan Honor Jadi Rp 250.000 Per Bulan
Sementara itu Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Situbondo dan Bondowoso, Slamet Riyadi menyatakan demonstrasi siswa di SMAN 1 Situbondo adalah bentuk tindakan miskomunikasi.
"Peristiwa tersebut adalah miskomunikasi dari atas ke bawah, namun sudah kami redam."
"Langkah ke depan akan kami lakukan penanaman pohon kembali kemungkinan pada Senin minggu depan," ucapnya pada Jumat (5/1/2024).
Menurutnya, peristiwa tersebut menarik perhatian publik karena dinilai berlarut-larut.
Jadi, ke depannya komunikasi dari atas ke bawah harus diperbaiki dan tidak boleh terjadi kembali.
"Akibat peristiwa tersebut saya banyak ditelepon alumni SMAN 1 Situbondo supaya permasalahan ini cepat selesai, ya dimaklumi karena alumninya banyak," tuturnya.