Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buruh Sempat Bersitegang dengan Polisi Saat Demo di Surabaya

Kompas.com - 05/01/2024, 06:27 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Puluhan massa buruh sempat bersitegang dengan aparat kepolisian, saat menggelar demonstrasi di Surabaya, Kamis (4/1/2024) sore. Hal tersebut diduga lantaran peserta aksi menutup akses jalan.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, massa dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSMPI) Surabaya, mulai bergerak ke dari Jalan Bubutan ke Jalan Pahlawan, sekitar pukul 13.00 WIB.

Baca juga: Bertemu Petani, Buruh Nelayan, dan UMKM Banten, Kaesang Dikira Gibran

Puluhan peserta aksi yang membawa tiga mobil komando, ambulans, dan sejumlah sepeda motor itu kerap berhenti di sejumlah titik, untuk menyuarakan aspirasi.

Mereka menuntut agar polisi membebaskan seorang buruh yang saat ini ditahan di Polrestabes Surabaya karena kasus mogok kerja di salah satu perusahaan.

Baca juga: Guru Ngaji di Surabaya Dipolisikan, Diduga Cabuli Anak SD di Masjid

Kasat Lantas Polrestabes Surabaya, AKBP Arif Fazzlurahman membenarkan sempat bersitegang dengan massa aksi. Salah satunya terjadi di sekitar Jalan Bubutan.

"Mereka tendensinya adalah membuat arus lalu lintas macet, bahkan sampai mengganggu kelancaran lalu lintas," kata Arif, ketika dihubungi melalui telepon.

Ketika itu, kata Arif, massa menghentikan mobil komandonya di persimpangan Jalan Bubutan. Akhirnya, dia meminta agar pengemudinya menunjukan kelengkapan surat-surat.

"Mereka berhenti di persimpangan arah Jalan Pahlawan, ke Tugu Pahlawan. Itu simpang besar, orang keluar dari Jalan dupak, Jalan demak, mengarah ke Polrestabes Surabaya, BG Juction, Jalan Tembakan," jelasnya.

Baca juga: [HOAKS] Video Pengungsi Rohingya Masuk ke Pantai Kenjeran, Surabaya

Massa buruh beralasan, berhentinya rombongan tersebut untuk menyampaikan aspirasinya. Mereka ingin masyarakat mengetahui ada buruh yang ditahan.

Arif mengungkapkan tindakan tersebut memicu kemacetan lalu lintas di persimpangan. Oleh karena itu, dia agar massa buruh melanjutkan perjalanannya kembali.

"Orang mau beraktivitas, anggaplah orang mau ke rumah sakit, sekolah, ini terhambat, karena (aksi) ini. Sudah satu jam macet, orang sudah banyak komplain, saya sampaikan seperti itu," ujarnya.

Buruh diduga kembali bersitegang dengan kepolisian di sekitar Jalan Pahlawan, di depan Kantor Gubernur Jatim. Sebab, anggota polisi itu meminta agar ambulans massa tidak menutup jalan.

"Ambulans ini mau nutup keempat lajurnya (Jalan Pahlawan), ya jangan. Kan sudah ada barisanya, barisan motor, sudah ada tiga lajur, tiga lajur itu dipakai," ucapnya.

Arif pun sempat dikelilingi oleh sejumlah massa buruh ketika mendatangi ambulans tersebut. Mereka meminta agar aparat kepolisian tidak menggangu jalanya unjuk rasa itu.

"Saya arahkan enggak mau, saya ketok kacanya juga enggak dibuka, ngomong enggak mau dengar. Ya sudah saya buka pintunya, saya kasih tahu untuk merapat ke kiri, supaya yang di belakang bisa jalan," jelasnya.

Massa kemudian bergerak ke Mapolda Jatim untuk berunjuk rasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Upaya Gadis asal Gresik Perjuangkan Indonesia dan ASEAN Bebas Sampah Plastik

Surabaya
Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Pengakuan Adik Via Vallen soal Penggelapan Sepeda Motor

Surabaya
Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Remaja di Tuban Gemar Lecehkan Payudara di Jalanan untuk Fantasi Seks

Surabaya
Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Perempuan di Surabaya Tertabrak Kereta Usai Kunjungi Tetangga

Surabaya
Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Teten Masduki Dorong PLUT di Seluruh Indonesia Lebih Produktif

Surabaya
Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Sepeda Motor Korban Tawuran hingga Tewas di Surabaya Hilang

Surabaya
Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Kecelakaan Lalu Lintas, Pengendara Motor di Bojonegoro Tewas Tertimpa Truk Boks

Surabaya
Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Pengusaha Warung Madura Protes Imbauan Kemenkop-UKM soal Jam Operasional: Jangan Matikan Usaha Kami

Surabaya
Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Aksi Pengeroyokan Terjadi di Kota Malang, Motifnya Tak Jelas

Surabaya
Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Nenek di Bojonegoro Ditemukan Meninggal, Anjing Peliharaannya Setia Menjaga

Surabaya
Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Polemik Imbauan Jam Operasional Warung Madura, Sosiolog Universitas Trunojoyo: Tidak Adil

Surabaya
Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Mahasiswa di Kota Malang Curi Laptop dan HP Milik Teman Kontrakannya

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com