SURABAYA, KOMPAS.com - Satu keluarga saling menyelamatkan ketika lima rumah dan toko (ruko) di Jalan Patmosusatro, Kecamatan Wonokromo, Surabaya, mengalami kebakaran, Kamis (7/12/2023).
Hal itu diungkapkan Lina Marlina (45), warga Bandung, yang sudah tinggal 15 tahun di sekitar lokasi. Lina mengaku kaget saat mengetahui api sudah membesar di dekat ruko anaknya, Aldi (28).
"Jadi mau mengisi air, mengintip itu, langsung bangunin suami saya, cepet kebakaran (ruko) abon, gitu. Aldi bangunin," kata Lina saat ditemui di lokasi.
Baca juga: Pemilik 5 Ruko Terbakar di Surabaya Sebut Tidak Ada Harta Benda yang Terselamatkan
Mengetahui itu, Lina dan suaminya yang tempat tinggalnya berada di belakang ruko tersebut langsung berlari. Sedangkan, api yang membakar ruko penjual abon terus membesar.
"Langsung lari dari atas, tapi api sudah besar. (Saya lihat) baru ada karyawan abonnya, cuma ada beberapa orang tapi enggak teriak-teriak," jelasnya.
Kemudian, Lina langsung berteriak membangunkan Aldi yang tinggal bersama istri dan anaknya yang berusia 1 tahun 3 bulan. Sebab, putranya masih belum keluar dari ruko yang ditempatinya.
"Cuma dari sini (depan ruko) langsung gedok-gedok (pintu) itu, bangunin, (bingung) gitu. Lari, ngebangunin yang ini juga (tetangga), belum pada bangun orang-orang itu," ucapnya.
Nenek tersebut akhirnya baru bisa bernapas lega ketika anak, menantu, dan cucunya bangun dari tidurnya. Mereka juga langsung keluar ruko ketika mendengar kegaduhan di luar bangunan.
Sementara itu, Aldi merasa bersyukur telah dibangunkan oleh orangtuanya saat kebakaran terjadi. Jika tidak, dia bersama satu keluarganya bakal menjadi korban dalam peristiwa tersebut.
"Saya enggak mendengar apa-apa. Kalau enggak dibangunin, bapak saya mungkin kepanggang bertiga, ada saya, istri, sama anak," kata Aldi.
Selanjutnya, Aldi langsung membangunkan istri dan membawa anaknya keluar dari bangunan tersebut. Dia pun melihat kebakaran sudah mulai membesar di ruko penjual abon.
"Soalnya dibangunin bapak, saya sama istri dan anak keluar, terus api sudah besar di atas toko satunya, kan ada pintu dua, saya keluar lewat itu," jelasnya.
Pedagang barang antik itu sedikit kecewa karena tidak ada satu pun karyawan toko abon yang membangunkannya. Padahal, mereka sudah berkumpul untuk memadamkan api ruko tersebut.
"(Karyawan) tempat kebakaran malah enggak mengabari saya, iya samping. Kan selang sudah ditarik ke sana, berarti buat nyiram kenapa enggak membangunkan," ujar dia.
Aldi mengungkapkan, barang dagangannya hangus terbakar dan kerugiannya ditaksir mencapai sekitar Rp200 juta. Namun, dia tetap bersyukur keluarganya masih utuh setelah kejadian.