Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilik 5 Ruko Terbakar di Surabaya Sebut Tidak Ada Harta Benda yang Terselamatkan

Kompas.com, 7 Desember 2023, 19:51 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemilik lima rumah dan toko (ruko) di Jalan Patmosusatro, Kecamatan Wonokromo, Surabaya, Lina Marlina, mengaku tak ada harta yang terselamatkan akibat kebakaran pada Kamis (7/12/2023).

Wanita 45 tahun ini mengatakan, tidak ada korban jiwa maupun luka akibat kebakaran itu. Namun, seluruh barang yang ada dalam bangunan habis terbakar.

"Kalau luka enggak ada, cuma harta bendanya yang habis semua. Enggak ada yang sisa, semuanya habis," kata Lina, ketika ditemui di lokasi kejadian.

Baca juga: Kesaksian Korban 5 Ruko Terbakar di Surabaya: Kalau Tak Dibangunkan, Sekeluarga Terpanggang

Lina mengaku baru mengetahui kebakaran tersebut ketika api sudah membesar di tempat penjual abon. Dia membangunkan anaknya yang tinggal di salah satu ruko yang masih satu deretan.

"Saya mengintip dari kaca, itu api sudah besar, jadi enggak tahu awal mulanya. Cuma api sudah besar dari situ (menunjuk Ruko penjual abon)," jelasnya.

Di sisi lain, Lina juga melihat sejumlah karyawan ruko abon tengah berusah memadamkan api. Namun, kebakaran tersebut sudah menjalar semakin luas di dalam bangunan.

"Posisi belum ramai, hanya karyawan abon saja, enggak tahu berapa orang tapi mereka enggak teriak-teriak. Orang-orang belum bangun, kondisi jalan waktu itu sepi," ujarnya.

Akhirnya, kata Lina, api membakar sejumlah barang yang ada di dalam ruko penjual abon tersebut. Kemudian, kebakaran dengan cepat menyambar bangunan yang ada di sampingnya.

Sementara itu anak Lina, Aldi Aldi (28), juga menempati salah satu ruko yang terbakar tersebut. Dia menggunakan bangunan itu untuk berjualan barang antik dan sebagai tempat tinggal.

Baca juga: Lima Ruko di Surabaya Ludes Terbakar, Diduga akibat Korsleting

"Kalau barangnya saja itu Rp 200 juta lebih, belum lagi perabotan-perabotan, itu enggak tahu berapa (jumlahnya). Ada dua ruko punya saya," kata Aldi.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya, Dedik Irianto mengatakan, kebakaran terjadi pada subuh.

"DPKP terima berita laporan dari warga, melihat ruko mulai terbakar sejak pukul 04.00 WIB," kata Dedik, ketika dikonfirmasi melalui pesan.

Total ada 12 unit pemadam kebakaran yang dikerahkan ke lokasi untuk menjinakkan si jago merah yang melahap lima ruko dua lantai dengan ukuran 20 meter x 10 meter.

"Tiga ruko disewa oleh satu orang digunakan untuk usaha abon dan dua ruko disewa untuk jualan barang antik. Satu ruko terdampak untuk usaha reparasi sofa," jelasnya.

Dedik menduga, peristiwa tersebut berawal dari korsleting listrik di salah satu ruko yang terbakar habis.

Kemudian, api terus menjalar karena banyak barang yang mudah terbakar tersimpan di dalamnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Ajak Warga Jatim Tanam Pohon, Khofifah: Paling Tidak Tiap Ulang Tahun
Surabaya
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
PTPN Sebut Warga Berstatus Karyawan BUMN di KTP adalah Pekerja Borongan
Surabaya
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Banjir Lahar Semeru, Batu Besar Tutupi Jembatan Limpas, Akses 3 Dusun di Lumajang Terputus
Surabaya
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Alasan Kejari Situbondo Tuntut Kakek Pemikat Cendet 2 Tahun Penjara
Surabaya
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Infrastruktur di Lumajang yang Rusak akibat Banjir Lahar Diperbaiki dengan Skema Patungan
Surabaya
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
SEA Games 2025, Atlet Petanque Asal Kota Pasuruan Sumbang Medali Perunggu
Surabaya
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
131 Jukir Liar di Surabaya Ditangkap Sepanjang 2025
Surabaya
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Gubernur Khofifah: Gula Merah Lumajang Bisa Dijual ke Pasar Internasional
Surabaya
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Mahasiswa Terdampak Bencana Sumatera, UTM Bebaskan UKT hingga Semester 8
Surabaya
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Curhat Kurir Paket di Banyuwangi, Kena Omel gara-gara Order Palsu
Surabaya
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Khofifah Tinjau Pembangunan 2 Jembatan yang Ambruk di Lumajang, Pastikan Rampung 31 Desember
Surabaya
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Antre 3 Jam di Pasar Murah Pemprov Jatim di Lumajang, Warga Pulang Tangan Kosong
Surabaya
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Unair Terjunkan Bantuan Teknologi dan Tim Manajemen Bencana ke Sumatera
Surabaya
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Banjir Bandang Probolinggo, Puluhan Rumah dan 4 Jembatan Rusak, Ribuan Warga Terisolasi
Surabaya
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Harapan Para Tukang Becak Lansia asal Kota Pasuruan Penerima Becak Listrik: Semoga Diminati seperti Ojek Online
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau