Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Suami di Blitar Tinggal 2 Tahun di Rumah Tempat Istrinya Dicor

Kompas.com - 27/11/2023, 12:12 WIB
Asip Agus Hasani,
Farid Assifa

Tim Redaksi

BLITAR, KOMPAS.com – Pria berinisial SH (30) membunuh istrinya, Fitriani (21), pada siang hari di bulan Oktober 2021 dan mengubur jasad korban di lantai kamar rumahnya di Desa Bacem, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.

Selama lebih dari dua tahun kemudian, SH masih tinggal di rumah warisan dari orangtuanya itu meski selalu mengunci pintu kamar tempat jasad Fitriani dikubur di lubang sedalam 1,5 meter dan lebar sekitar 60 cm x 70 cm itu.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Blitar Kota AKP Hendro Utaryo membenarkan SH masih tinggal selama 2 tahun lebih di rumah di mana dia membunuh dan menguburkan istrinya.

“Betul. SH masih tinggal di situ setelah dia lakukan pembunuhan terhadap istrinya. Dia masih tidur di rumah itu meskipun informasinya dia datang dan pergi selama itu,” ujar Hendro kepada Kompas.com, Sabtu (25/11/2023).

Baca juga: Saat Kapolsek Tak Tega Kabarkan Kasus Kerangka Manusia Dicor ke Ayah Korban...

Namun, Hendro enggan mengungkap lebih jauh terkait kemampuan SH menyembunyikan tindak pidana pembunuhan terhadap istrinya sendiri dari keluarga dan lingungan sekitar.

Bahkan ia masih mampu tinggal di rumah tempat istrinya dia cor di lantai kamar.

Menurutnya, pihak kepolisian masih dalam proses menuntaskan penyidikan kasus yang menghebohkan itu, termasuk memastikan tanggal pembunuhan terhadap ibu muda asal Sulawesi Tenggara itu dilakukan.

Tidak tenang

Salah satu kakak ipar SH, Subagyo (53), mengungkapkan keyakinannya bahwa bagaimana pun SH tidak dapat tinggal dengan tenang di rumah yang dia warisi dari orangtuanya itu setelah membunuh dan mengubur istrinya di lantai kamar.

Meski mampu bertahan selama 2 tahun tinggal di rumah itu, lanjutnya, SH jarang terlihat berdiam lama di rumah itu dan lebih banyak keluar rumah.

Apalagi, kata Subagyo, sejak Fitriani tidak lagi diketahui keberadaannya, kedua anaknya yang kini berusia 7 dan 5 tahun itu tinggal bersama Subagyo dan istri, Domiratun. Domiratun adalah kakak kandung SH.

“Selain membutuhkan uang, mungkin dia jual rumah itu dua bulan lalu juga karena sudah tidak kuat tinggal di rumah itu,” tutur Subagyo kepada wartawan, Jumat (24/11/2023).

Kata Subagyo, dua anak dari pasangan SH dan Fitriani itu terkadang menangis keras tanpa sebab yang jelas di halaman rumah tempat jasad Fitriani dikuburkan.

Kronologi penemuan jasad Fitriani

Dua bulan lalu, SH menjual rumah yang dia warisi dari orangtuanya itu kepada salah satu kakak iparnya yang lain, Sugeng Riyadi (46), senilai Rp 105 juta.

Setelah melunasi pembayaran, awal pekan lalu Sugeng memulai pekerjaan renovasi rumah.

Selama proses itu, Selasa (21/11/2023), pekerja menggali satu bagian dari lantai kamar yang dicor hingga berujung pada temuan kerangka manusia yang kemudian dipastikan sebagai Fitriani.

Baca juga: 2 Tahun Tak Ada Kabar, Fitriani Ternyata Dibunuh Suami, Jasad Dicor di Kamar

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKB dan Nasdem Merapat ke Prabowo-Gibran, Zulhas: Tidak Masalah

PKB dan Nasdem Merapat ke Prabowo-Gibran, Zulhas: Tidak Masalah

Surabaya
Suami di Gresik Paksa Istri yang Bawa Anak Balita untuk Mencuri

Suami di Gresik Paksa Istri yang Bawa Anak Balita untuk Mencuri

Surabaya
3 Partai Akan Menyusul Dukung Khofifah di Pilkada Jatim 2024

3 Partai Akan Menyusul Dukung Khofifah di Pilkada Jatim 2024

Surabaya
Mantan Bupati Pamekasan Kholilurrahman Nyatakan Siap Maju di Pilkada 2024

Mantan Bupati Pamekasan Kholilurrahman Nyatakan Siap Maju di Pilkada 2024

Surabaya
Polisi Gagalkan Pengiriman 40 Kg Sabu ke Surabaya dengan Modus Mudik

Polisi Gagalkan Pengiriman 40 Kg Sabu ke Surabaya dengan Modus Mudik

Surabaya
Presiden Jokowi Serahkan 10.323 Sertifikat Tanah Elektronik di Banyuwangi

Presiden Jokowi Serahkan 10.323 Sertifikat Tanah Elektronik di Banyuwangi

Surabaya
Usai Bunuh Sang Istri, Kakek 64 Tahun di Tuban Meninggal karena Sakit Ginjal

Usai Bunuh Sang Istri, Kakek 64 Tahun di Tuban Meninggal karena Sakit Ginjal

Surabaya
Buang Limbah ke Sungai, Usaha Pembuatan Tahu di Ngawi Ditutup Sementara

Buang Limbah ke Sungai, Usaha Pembuatan Tahu di Ngawi Ditutup Sementara

Surabaya
Cerita Suami Istri di Magetan Dilantik Jadi P3K setelah 10 Kali Gagal Tes CPNS

Cerita Suami Istri di Magetan Dilantik Jadi P3K setelah 10 Kali Gagal Tes CPNS

Surabaya
Serahkan Sertifikat Tanah di Banyuwangi, AHY Disambut Lagu 'Selamat Tinggal Masa Lalu'

Serahkan Sertifikat Tanah di Banyuwangi, AHY Disambut Lagu "Selamat Tinggal Masa Lalu"

Surabaya
Pria di Lamongan Diamankan atas Dugaan Penipuan Jasa Foto Pernikahan

Pria di Lamongan Diamankan atas Dugaan Penipuan Jasa Foto Pernikahan

Surabaya
Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat Demonstrasi Hari Buruh di Surabaya Besok

Ini Rekayasa Lalu Lintas Saat Demonstrasi Hari Buruh di Surabaya Besok

Surabaya
Nelayan Tua di Situbondo yang Hilang di Laut Ditemukan Selamat oleh Nelayan Lainnya

Nelayan Tua di Situbondo yang Hilang di Laut Ditemukan Selamat oleh Nelayan Lainnya

Surabaya
Pemulung di Kota Malang Curi Pompa Air di Perumahan

Pemulung di Kota Malang Curi Pompa Air di Perumahan

Surabaya
1.380 Warga Kota Kediri Terjangkit TBC, Penyebabnya Putus Pengobatan

1.380 Warga Kota Kediri Terjangkit TBC, Penyebabnya Putus Pengobatan

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com