KOMPAS.com – Kepolisian Resor (Polres) Blitar Kota mengungkap faktor asmara sebagai pemicu SH membunuh istrinya, Fitriani (31).
Kemudian, SH mengubur jasad sang istri di bawah lantai kamar rumah di Desa Bacem, Kecamatan Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, dua tahun lalu.
Kepala Polres Blitar Kota AKBP Danang Setiyo PS membenarkan bahwa SH tega membunuh Fitriani karena keberadaan pria lain yang menjadi selingkuhan korban.
Baca juga: Titik Terang Kasus Kerangka Manusia Dicor di Blitar, Fitriani Dibunuh Suami sejak 2 Tahun Lalu
“Asmara. Tadi sudah disampaikan pemicu ini adalah masalah keluarga. Jadi masalah asmara atau yang lain. Nanti kita perdalam lagi,” ujar Danang pada konferensi pers di Mapolres Blitar Kota, Jumat (24/11/2023).
“Yang jelas masalah asmara itu pemicu awalnya. Dari saksi-saksi nanti akan diperjelas lagi,” tambahnya.
Meski demikian, Danang menolak mengungkap lebih rinci motif pembunuhan yang terjadi dua tahun lalu itu.
Menurut Danang, polisi juga telah memeriksa seorang pria yang diduga sebagai pasangan selingkuh Fitriani.
Terkait motif asmara tersebut saat ini masih dalam proses pendalaman oleh penyidik.
“Sudah kami periksa kemarin. Tinggal pemeriksaan tambahan, termasuk saksi-saksi yang akan bertambah sembari menunggu hasil uji laboratorium forensik,” ungkapnya.
Baca juga: Penyebab Keluarga dan Warga Tak Pernah Curiga Fitriani Dikubur dan Dicor di Lantai Rumah
Danang mengatakan bahwa pembunuhan itu terjadi pada Oktober 2021. Pihak kepolisian belum dapat mengonfirmasi tanggal pasti peristiwa tersebut.
Menurutnya, SH membunuh Fitriani dengan cara memukul bagian tengkuk atau kepala bagian belakang menggunakan sebatang kayu berukuran sekitar 50 cm.
Ibu muda asal Sulawesi Tenggara itu, lanjutnya, dipukul dari belakang saat sedang duduk di kursi. Peristiwa terjadi pada siang hari.
“Usai memastikan korban meninggal, tersangka pelaku mulai menggali lubang di lantai kamarnya. Kemudian tubuh korban dimasukkan dari atas dan berada di lubang dalam posisi telungkup,” tuturnya.
Sebelum memasukkan tubuh istrinya ke lubang, ujar Danang, SH terlebih dulu melepas seluruh pakaian yang dikenakan Fitriani serta membersihkan bercak darah yang ada.
Selanjutnya, pakaian serta selimut yang sebelumnya digunakan untuk membungkus tubuh korban saat SH menggali lantai, dimasukkan ke lubang bersama tubuh Fitriani.
Baca juga: Kerangka Manusia Dicor di Blitar adalah Korban Pembunuhan Suaminya Sendiri