SURABAYA, KOMPAS.com - Seorang perempuan berinisial DSA meninggal usai mengunjungi diskotek di Surabaya, Rabu (4/10/2023). Diduga, wanita asal Sukabumi, Jawa Barat, itu mengalami penganiayaan dari kekasihnya sebelum akhirnya tewas.
Polisi masih menyelidiki penyebab kematian. Termasuk mendalami dugaan penganiayaan terhadap DSA.
Menurut Kanitreskrim Polsek Lakarsantri, Iptu Samikan mengatakan, kejadian itu berawal ketika perempuan tersebut menikmati minuman keras (miras), bersama kekasihnya yang berinisial, RT dan sejumlah teman di diskotek tersebut.
"Habis (minum) itu turun sama pacaranya, berdasarkan informasi minum sedikit," kata Samikan, ketika dihubungi melalui telepon.
Baca juga: Seorang Wanita di Surabaya Tewas Usai Pulang dari Diskotek Bersama Pacar
Kemudian, perempuan itu dan kekasihnya bertengkar di sekitar area diskotek tersebut. Lalu, mereka memutuskan pergi menggunakan mobil ke apartemen Jalan Puncak Indah Lontar.
"Iya bertengkar, terus mau masuk apartemen kondisinya (korban) sudah enggak berdaya," jelasnya.
Oleh karena itu, wanita tersebut dibawa oleh kekasihnya ke Rumah Sakit (RS) Nasional Hospital Surabaya. Namun, korban sudah dalam kondisi tidak bernyawa ketika akan ditangani.
Jenazah korban langsung dirujuk ke RSUD dr. Soetomo untuk dilakukan otopsi karena kematian DSA dianggap janggal.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKBP Hendro Sukmono mengatakan, polisi sudah memintai sejumlah saksi yang sempat bertemu perempuan tersebut sebelum tewas.
"Kami sudah melakukan pemeriksaan ke sekitar 15 saksi, baik itu rekan korban, petugas di lokasi, maupun saksi lain di mana korban meninggal dunia," jelasnya.
Aparat kepolisian turut mengumpulkan sejumlah rekaman CCTV di sejumlah lokasi yang dilalui korban. Yakni mulai dari diskotek Jalan Mayjend Jonosoewojo dan sekitar apartemenya.
"(CCTV) tempat korban sedang hiburan dengan pasanganya (diskotek), lobi dia datang dan meninggalkan lokasi, tempat korban tinggal (apartemen), dan ketika akan dibawa ke rumah sakit," ucapnya.
Pada jenazah DSA, menurut informasi yang dihimpun, terdapat sejumlah luka lebam di bagian kaki. Namun demikian Hendro belum menyimpulkan adanya penganiayaan. Dia memilih untuk menunggu hasil otopsi.
"Terkait dengan penyebab kematian korban, ataupun beberapa pertanyaan temuan (luka lebam) yang dialami oleh korban, tentu ini menjadi ranahnya dokter nanti," ujar dia.
Dalam kesempatan terpisah, pengacara korban, Dimas Yemahura mengatakan, DSA mengalami penganiayaan oleh pacarnya sendiri berinisial RT.