Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Anak-anak SD di Malang Terpaksa Naik Rakit ke Sekolah karena Jembatan Diperbaiki

Kompas.com - 03/10/2023, 15:34 WIB
Nugraha Perdana,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Sejumlah anak-anak Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang, Jawa Timur mau tak mau harus menggunakan gethek atau rakit menyeberangi Sungai Berantas, demi mencapai sekolah mereka.

Hal tersebut dilakukan lantaran adanya perbaikan jembatan penghubung Kelurahan Mergosono dan Bumiayu.

Baca juga: Prakiraan Cuaca di Malang Hari Ini, 03 Oktober 2023: Pagi dan Sore Cerah Berawan

Warga dari Paguyuban Keramba Ikan pun membuat gethek atau rakit untuk membantu pejalan kaki menyeberang Daerah Aliran Sungai Berantas, terutama bagi anak-anak sekolah.

Ketua RT 11 RW 5 Kelurahan Mergosono, Hadi Prasetyo mengatakan, aktivitas penyeberangan menggunakan rakit baru berjalan sekitar satu pekan ini.

Rakit penyeberangan menghubungkan antara RT 11 RW 5 Kelurahan Mergosono dengan RT 11 RW 02 Kelurahan Bumiayu. Masyarakat yang menyeberang membayar uang seikhlasnya.

Baca juga: Kenang 1 Tahun Tragedi Kanjuruhan, Semua Kantor Polisi di Malang Kibarkan Bendera Setengah Tiang

"Baru efektif sekitar seminggu, karena ada perbaikan jembatan utama, ini penghubung antara wilayah RT 11 RW 5 Kelurahan Mergosono dengan wilayah RT 11 RW 02 Kelurahan Bumiayu, sudah tidak bisa dilalui sejak Jumat lalu, sudah penutupan total itu karena mulai perbaikan, tidak ada lagi akses untuk pejalan kaki," kata Hadi pada Selasa (3/10/2023).

Sebenarnya, pejalan kaki bisa saja melewati jembatan lainnya yang berada di wilayah Gadang Gang 9 dan Mergosono Gang 5.

Namun, untuk menuju jembatan lainnya membutuhkan waktu lebih dari 15 menit dengan jarak tempuh yang jauh.

"Misal wilayah kami Mergosono Gang 3 B RT 11 ke Bumiayu, memutarnya Gang 5 atau 9, itu yang membuat suasana penyeberangan disini lebih ramai aktivitasnya," katanya.

Baca juga: Jembatan Pelor di Kota Malang Retak, Bakal Ditutup Sepekan untuk Perbaikan

Pembuatan rakit dilakukan secara swadaya dari Paguyuban Keramba Ikan. Hadi mengatakan, beberapa anak dari anggota paguyubannya bersekolah di SMPN 7 Malang Bumiayu dan SDN 4 Mergosono.

Sehingga, keberadaan fasilitas penyeberangan sangat dibutuhkan bagi anak-anak sekolah.

"Karena kalau siang banyak yang tidak bisa mengantar anaknya karena kerja, kami juga melakukan aktivitas lain pemeliharaan ikan, sehingga ada usul atau ide, alasan pertama awalnya untuk anak-anak dari paguyuban kami, awal 2-4 anak, kemudian diikuti masyarakat umum lainnya," kata dia.

Baca juga: Akses Jembatan Suramadu Sempat Ditutup Demonstran, Kini Sudah Dibuka Kembali

Selain pelajar, pejalan kaki lainnya atau masyarakat umum juga memanfaatkan fasilitas getek tersebut. Namun, fasilitas penyeberangan ini libur pada hari Sabtu dan Minggu.

"Jadi anak-anak kecil itu, sehari yang naik bisa ratusan orang, anak SMPN 7 Malang hampir 100, kemarin aja sampai jam setengah 10 (malam), belum yang pagi-pagi kerja di Pabrik Rokok Upet, jualan di Pasar Kota Lama," katanya.

Fasilitas penyeberangan menggunakan rakit ini juga sudah diketahui oleh pemerintah setempat. BPBD Kota Malang meminjami beberapa rompi pelampung untuk keselamatan para penyeberang.

"BPBD meminjami pelampung, ketika nanti jembatan sudah selesai diperbaiki, nanti dikembalikan," katanya.

Ke depan, Hadi berharap fasilitas rakit bisa menjadi sebuah potensi wisata ketika jembatan sudah selesai diperbaiki dan bisa digunakan kembali.

"Tapi juga kalau pun ke depannya kita bisa mengelola area untuk tempat wisata, karena hari Minggu, hari libur banyak anak-anak kecil dan orangtua ingin menikmati naik perahu," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

Surabaya
Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Kisah Perjuangan Seorang Petani di Banyuwangi Kenalkan Metode Hitung Cepat untuk Pendidikan Anak-anak Desa

Surabaya
Polisi Identifikasi Kelompok Anarko Saat Aksi May Day di Surabaya

Polisi Identifikasi Kelompok Anarko Saat Aksi May Day di Surabaya

Surabaya
Soal Dugaan ODGJ 'Dijual' di Jember, Camat: Tidak seperti Itu

Soal Dugaan ODGJ "Dijual" di Jember, Camat: Tidak seperti Itu

Surabaya
Mari Bantu Nenek Hotipah dan Putriya yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Tidur Beralaskan Tikar

Mari Bantu Nenek Hotipah dan Putriya yang Hidup Sebatang Kara di Gubuk Reyot, Tidur Beralaskan Tikar

Surabaya
Golkar Siapkan Menantu Soekarwo untuk Pilkada Surabaya

Golkar Siapkan Menantu Soekarwo untuk Pilkada Surabaya

Surabaya
Sopir Mengantuk, Mobil Rombongan Keluarga dari Blora Terperosok ke Saluran Irigasi di Magetan

Sopir Mengantuk, Mobil Rombongan Keluarga dari Blora Terperosok ke Saluran Irigasi di Magetan

Surabaya
Suami di Kota Malang Aniaya Istri yang Mengandung 4 Bulan

Suami di Kota Malang Aniaya Istri yang Mengandung 4 Bulan

Surabaya
BMKG Sebut Wilayah Jatim Panas Bukan karena Fenomena 'Heat Wave'

BMKG Sebut Wilayah Jatim Panas Bukan karena Fenomena "Heat Wave"

Surabaya
Kisah Ilun, Cari Rongsokan Sepulang Sekolah untuk Bantu Orangtua

Kisah Ilun, Cari Rongsokan Sepulang Sekolah untuk Bantu Orangtua

Surabaya
Dugong Ditemukan Mati Membusuk di Pinggir Pantai Pulau Bawean Gresik

Dugong Ditemukan Mati Membusuk di Pinggir Pantai Pulau Bawean Gresik

Surabaya
Jenazah Pria Ditemukan di Kaki Jembatan Suramadu, Polisi Selidiki

Jenazah Pria Ditemukan di Kaki Jembatan Suramadu, Polisi Selidiki

Surabaya
Resmi Dibuka, Gramedia MOG Malang Ajak Puluhan Anak TK Wisata Belanja

Resmi Dibuka, Gramedia MOG Malang Ajak Puluhan Anak TK Wisata Belanja

Surabaya
Tempuh 21 Km Naik Becak, Mantan Rektor Daftar Bacawabup Jember ke PKB

Tempuh 21 Km Naik Becak, Mantan Rektor Daftar Bacawabup Jember ke PKB

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com