LUMAJANG, KOMPAS.com - Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, meluncurkan dua kali Awan Panas Guguran (APG).
Petugas Pos Pantau Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur Mukdas Sofian mengatakan, APG pertama kali terdeteksi seismograf milik Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Minggu (10/9/2023) pukul 22.46 WIB.
Baca juga: Kebakaran Lahan di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Padam dalam 5 Hari
APG ini berdurasi 281 detik dengan amplitudo maksimal 22 milimeter.
APG kembali terekam seismograf pada Senin (11/9/2023) pukul 00.24 WIB dengan amplitudo maksimal 22 milimeter dan berdurasi 143 detik.
Namun, jarak luncur dari dua kali APG tidak dapat diketahui lantaran Gunung Semeru tertutup kabut tebal.
Baca juga: 7 Kali Suara Letusan Gunung Semeru Terdengar hingga Jarak 12 Km
"Telah terjadi APG dengan amplitudo maksimal 22 milimeter, jarak luncur tidak diketahui karena kabut," kata Sofian di Lumajang.
Sebagai informasi, dalam 24 jam terakhir sejak Minggu (10/9/2023) pukul 00.00-24.00 WIB, Gunung Semeru terdeteksi mengalami aktivitas kegempaan sebanyak 49 kali.
Sofian menambahkan, para pekerja tambang diminta meningkatkan kewaspadaannya lantaran APG berisiko membahayakan mereka.
Menurut Sofian, sungai-sungai yang berhulu dari Sungai Besuk Sat, Besuk Kobokan, Besuk Bang, dan Besuk Kembar perlu diwaspadai.
Khususnya, bagi warga yang beraktivitas di sekitar sungai untuk menambang maupun warga yang tinggal dekat dengan sungai-sungai tersebut.
"Kami imbau untuk waspada, risiko APG bisa terjadi kapan saja, terus perhatikan imbauan dari petugas kami," imbaunya.
Untuk diketahui, status Gunung Semeru saat ini berada pada level III (Siaga).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.