MALANG, KOMPAS.com - Sebuah pembatas jembatan dibongkar warga akibat truk pengangkut sound system karnaval tidak bisa lewat, dan peristiwa itu memicu kontroversi hingga viral di media sosial.
Tampak seseorang menghancurkan pagar beton itu dengan palu besar. Proses penghancuran itu terlihat disaksikan oleh warga setempat.
Dari informasi yang didapatkan Kompas.com, peristiwa itu terjadi di kawasan Desa Kasri, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, Sabtu (2/9/2023) saat ada kegiatan karnaval peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-73 Republik Indonesia, yang diadakan oleh desa setempat.
Baca juga: Viral Video Siswa SMP Saling Hantam di Bandung, Kepala Sekolah Sebut Hanya Bercanda
Kepala Desa Kasri Muhammad Khusaini membenarkan peristiwa itu. Pembongkaran itu dilakukan akibat truk yang mengangkut sound system tidak bisa lewat.
"Akhirnya warga menyepakati membongkar pembatas jembatan, dengan komitmen akan membangung ulang seperti semula," ungkapnya saat ditemui, Rabu (6/9/2023).
Sedangkan dana renovasi, menurut Khusaini, didapat melalui swadaya masyarakat, dengan total yang dibutuhkan sekitar Rp 2 juta.
"Sebelumnya, jembatan itu dibangun pada tahun 2017, menggunakan anggaran Dana Desa (DD) Kasri," ujarnya.
Khusaini menegaskan tidak ada kontroversi yang timbul di masyarakat setempat, atas pembongkaran pembatas jalan itu. Sebab, masyarakat setempat memang menunggu kegiatan yang digelar setiap tahun itu.
"Antusias masyarakat tinggi. Kami juga sudah melayangkan konfirmasi izin ke polsek setempat," katanya.
Sementara itu, Kapolres Malang AKBP Putu Kholis Aryana mengatakan akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Malang terkait adanya pembongkaran tersebut.
"Dari situ kami akan susun langkah-langkah apa yang perlu dilakukan oleh pihak Pemerintah Kabupaten Malang. Apabila perlu dilakukan upaya-upaya hukum, kami akan menindaklanjuti," ungkapnya saat ditemui, Rabu (6/9/2023).
Baca juga: Soal Video Viral KKB Klaim Bunuh Aktivis Perempuan, Polda Papua: Kami Selidiki
Putu menghimbau masyarakat yang menggelar karnaval tidak mengganggu masyarakat lain dan lingkungan sekitar.
"Sebab, tidak semua orang suka dengan suara sound system semacam itu," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.