SURABAYA, KOMPAS.com - Seorang istri di Jalan Pandugo, Rungkut, Surabaya, menganiaya suaminya sendiri diduga karena korban menganggur, Rabu (30/8/2023).
Keduanya kerap bertengkar ketika suami tidak memiliki pekerjaan.
Salah satu warga, Fikri (30), mengatakan, ia mendengar suara keributan yang berasal dari rumah tetangganya tersebut, sekitar pukul 06.30 WIB. Ketika itu, dia baru saja bangun tidur.
"Pagi, tiba-tiba ada yang teriak, sepertinya Bu AP sama Pak MS bertengkar. Terus saya lihat dari atas, ternyata ada keramaian," kata Fikri ketika ditemui di sekitar lokasi.
Baca juga: Petugas Kebersihan RSUD dr Soewandhie Surabaya Ambil Limbah Medis untuk Dibuang Sembarangan
Fikri sendiri hanya melihat kejadian tersebut dari lantai dua rumahnya tanpa memastikan peristiwa itu. Sebab, dia mengaku enggan tersangkut masalah pasangan suami istri tersebut.
"Saya cuma lihat dari atas, enggak jelas si suaminya kenapa. Tapi pas mau mengantar anak sekolah, di depan gang sudah ada ambulans," jelasnya.
Fikri mengungkapkan, suami dalam keseharianya bekerja sebagai tukang bangunan. Sedangkan, sang istri kerap marah ketika pasangannya itu sedang tidak ada pekerjaan alias menganggur.
"Kalau bertengkar saya enggak tahu, tapi saya sering dengar suara marah-marah, itu biasanya pas suaminya enggak kerja," ujar dia.
Sementara itu, Kapolsek Rungkut Kompol Muhammad Fakih membenarkan peristiwa pembacokan itu. Dia menduga, sang istri, yakni AP (44), menyabetkan pisau ke arah suaminya, MS (50).
"Statusnya dua orang itu masih korban. Korban pria luka robek di pelipis, kepala, lengan dan perutnya, kemudian istrinya tanpa luka," kata Fakih.
Baca juga: Polisi di Surabaya Bakal Tilang Kendaraan Tak Lolos Uji Emisi
Fakih mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kasus pembacokan tersebut. Polisi menduga, alasan sang istri tega membacok suaminya karena ekonomi.
"Untuk motifnya sementara karena ekonomi. Tapi belum bisa dimintai keterangan karena yang perempuan shock, yang korban laki-laki luka parah," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.