Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kakak Kuli Panggul yang Tewas Dikeroyok: Saya Tak Percaya Adik Saya Sengaja Senggol Wanita

Kompas.com - 25/08/2023, 08:20 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Pihak keluarga kuli panggul korban pengeroyokan hingga tewas di Pasar Uka, Benowo, Surabaya, meminta polisi menyampaikan kebenaran terkait dugaan menyenggol dada seorang perempuan yang menjadi pemicu penganiayaan.

Hal itu diungkapkan, kakak ketiga korban, Triwiana (56) ketika turut menyaksikan proses otopsi jenazah secara ekshumasi di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kendung, Kamis (24/8/2023).

"Dari hasil otopsi jenazah adik saya, nantinya saya berharap polisi tegas dan menyampaikan kebenarannya," kata Triwiana, ketika ditemui di lokasi.

Baca juga: Otopsi Ekshumasi, Polisi Temukan Luka di Jenazah Kuli Panggul Pasar Uka Surabaya

Triwiana meyakini, korban penganiayaan, Ervin Sukma Pringgodani (37), warga Jalan Kendung, tidak sengaja menyenggol dada perempuan penjual gorengan di Pasar Uka, Kamis (17/8/2023).

"Saya percaya, adik saya tidak melakukan (sengaja menyenggol) pedagang kucur (gorengan) di Pasar Uka," jelasnya.

Triwiana mempertanyakan kesaksian wanita yang mengaku mendapatkan pelecehan seksual. Sebab, adiknya yang bekerja sebagai kuli panggul tengah membawa satu keranjang sayuran.

"Kalau sengaja memegang itu tidak mungkin, memegang dengan apa? Kedua tangan Ervin saat itu menggendong keranjang sayuran, terus dipikulnya," ujar dia.

Oleh karena itu, Triwiana menyerahkan seluruh proses pengusutan kasus penganiayaan tersebut kepada polisi. Dia juga berharap agar aparat mengungkap perkara sesuai apa yang terjadi.

"Percaya penuh kepada pihak kepolisian agar mengungkap kasus kematian korban dengan sebenar-benarnya," tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, polisi menemukan sejumlah luka di jenazah korban pengeroyokan di Pasar Uka, Benowo, Surabaya, setelah proses otopsi di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kendung, Kamis (24/8/2023).

Berdasarkan pantauan, sejumlah petugas tampak mulai bersiap menggelar otopsi sejak pukul 10.00 WIB. Lalu, mereka merampungkan proses ekshumasi tersebut sekitar pukul 14.00 WIB.

Baca juga: Gelar Otopsi, Polisi Bongkar Makam Kuli Panggul Korban Pengeroyokan di Surabaya

Wakasat Reskrim Polrestabes Surabaya, Kompol Teguh Setiawan mengatakan, hasil otopsi sementara, ditemukan luka di organ dalam Ervin Sukma Pringgodani (37), warga Jalan Kendung.

"Dalam tubuh korban ditemukan (luka), ada di bagian otak, ada di dinding perut dan pankreas," kata Teguh, ketika ditemui di TPU Kendung.

Selain itu, kata Teguh, petugas juga menemukan beberapa memar di bagian luar tubuh korban. Polisi menduga, sejumlah luka tersebut dihasilkan dari pukulan benda tumpul.

"Terdapat juga luka memar. Ada di bagian punggung dan dada korban, yang diperkirakan akibat benda tumpul" jelasnya.

Lebih lanjut, polisi turut membawa sejumlah organ dalam dari pria yang bekerja sebagai kuli panggul di Pasar Uka itu. Hal tersebut bertujuan memastikan penyebab tewasnya korban.

"Sampel tubuh korban yang dibawa oleh dokter forensik, di antaranya dinding otak serta bagian dalam tubuh korban lainnya," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Pria Peneror Teman Perempuannya Selama 10 Tahun Ditangkap Polisi

Surabaya
Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Kisah Mbah Harjo Berhaji di Usia 109 Tahun, Hatinya Bergetar Melihat Kabah

Surabaya
PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

PPP Beri Rekomendasi Maju Pilkada Jatim 2024 untuk Khofifah-Emil

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Sejarah Kerajaan Singasari: Silsilah, Masa Kejayaan, dan Keruntuhan

Surabaya
Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas Sejauh 3 Kilometer

Surabaya
Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Bayi Laki-laki Ditemukan di Teras Rumah Warga, Banyak Rumput Menempel di Tubuhnya

Surabaya
Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Kisah Nenek Penjual Bunga Tabur di Lumajang Menabung Belasan Tahun demi Naik Haji

Surabaya
Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Gunung Semeru Meletus 7 Kali Sabtu Pagi

Surabaya
Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Pria di Probolinggo Perkosa Sepupu Istri, Dibawa ke Hotel 3 Hari

Surabaya
Cerita Perempuan di Surabaya 10 Tahun Diteror Foto Mesum oleh Teman SMP

Cerita Perempuan di Surabaya 10 Tahun Diteror Foto Mesum oleh Teman SMP

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com