Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpaksa Pindah ke Kampus karena Sekolah Digembok, Siswa SMK Prapanca 2 Surabaya Alami Kesulitan

Kompas.com - 22/08/2023, 22:11 WIB
Andhi Dwi Setiawan,
Krisiandi

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Siswa SMK Prapanca 2 Surabaya mengalami kesulitan selama proses pembelajaran. Sebab, mereka terpaksa pindah ke Kampus Stikosa AWS usai adanya sengketa antara kepala sekolah lama dan yayasan.

Berdasarkan pantauan, gerbang SMK Prapanca 2 tampak tutup meski sudah memasuki tahun ajaran baru. Suasana sepi menyelimuti sekolah di Jalan Nginden Intan Timur itu.

Di sisi lain, sejumlah siswa berseragam putih biru terlihat berseliweran di kawasan Kampus Stikosa AWS yang letaknya berdekatan dengan gedung SMK Prapanca 2. Tak lama, terdengar suara dari para guru pengajar di lima ruangan gedung tersebut.

Kegiatan belajar mengajar SMK Prapanca 2 berpindah-pindah sejak awal 2023, lalu. Sejak saat itu, beberapa siswa menggunakan gedung SMK Prapanca 1, dan sebagian memanfaatkan kelas Stikosa AWS.

Baca juga: Gedung Sekolah Digembok Eks Kepsek, 97 Siswa SMK Prapanca 2 Surabaya Belajar di Kampus

"Pindah ke sini (Stikosa AWS) sebenarnya terganggu, fasilitasnya enggak ada. Di sini sudah lima bulan, lumayan lama," kata salah satu siswa TR, saat ditemui di kelas, Selasa (22/8/2023).

Belakangan, seluruh siswa dipindahkan ke Stikosa AWS. Di kampus itu, siswa mengaku kesulitan dalam mengikuti proses pelajaran.

"Sulit, biasanya ada komputer, di sini enggak ada, jelas terganggu. Sistem belajar pakai monitor, dikasih tahu apa yang harus dilakukan," jelasnya.

Siswa kelas 11 jurusan Akuntansi tersebut selama di Stikosa AWS menggunakan ruangan dengan luas 2,5 meter x 5 meter. Namun, kelas tersebut harus disekat dan dibagi dengan murid broadcasting.

"Disekat, satu ruangan untuk dua jurusan. Saya merasa pendidikan ini belum merdeka," ucapnya.

Baca juga: Meriahkan HUT Kemerdekaan RI, Warga dan ASN Lomba Mancing di Waduk Prapanca Kebayoran Baru

Sementara itu, siswa akuntasi lainya, AF mengatakan, baru merasakan kelas di Stikosa AWS sejak Juli 2023, lalu. Dia merasa kurang nyaman lantaran bukan sekolahnya sendiri.

"Enggak enak, soalnya bukan sekolah sendiri dan enggak bebas. Karena otomatis harus ikut aturan orang lain," kata AF.

AF mengaku sangat merindukan ruang kelas yang digunakanya untuk belajar di SMK Prapanca 2. Sebab, dia merasa tak kesulitan menerima materi dari guru selama proses pembelajaran.

"Buat praktik kurang, jadi selama ini lebih ke materi saja. Pembelajarannya juga terganggu, soalnya broadcast lebih banyak siswanya dan akuntansi terganggu," ujar dia.

Menanggapi itu, Kepala Sekolah SMK Prapanca 2 Surabaya, Gugus Legowo mengatakan, proses pembelajaran tetap berlangsung seperti biasa. Meski ada kendala ruang kelas.

"Namanya nebeng ya tidak nyaman, sekolah kejuruan buruh keterampilan, semuanya enggak akan dapat, kasihan mereka. Akhirnya mereka merasa enggak merdeka," kata Gugus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Plafon Ruang Kelas SDN di Magetan Ambrol, 3 Tahun Tak Ada Perbaikan

Surabaya
Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga 'Powerbank'

Mobil Terbakar di Parkiran RS Kertosono, Pemicunya Diduga "Powerbank"

Surabaya
Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Pria Ini Curi iPhone 11 dan Minyak Angin untuk Biaya Persalinan Istrinya

Surabaya
Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Lembah Mbencirang di Mojokerto: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Surabaya
Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Memaksa Minta Donasi untuk Palestina, 2 WNA Diamankan Imigrasi

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Pacitan, Ketua RT: Suara Terdengar sampai 1 Km

Surabaya
Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Balon Udara Jatuh dan Meledak di Rumah Warga Pacitan, 4 Orang Luka

Surabaya
Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Mantan Kades Tersangka Korupsi Dana Desa di Situbondo Kembalikan Uang Rp 287 Juta

Surabaya
KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

KPU Kota Madiun Tetapkan 30 Caleg Terpilih, Tak Ada Parpol yang Bisa Usung Sendiri Calon pada Pilkada 2024

Surabaya
Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Pabrik Sepatu Pailit, Nasib 395 Buruh di Kabupaten Madiun Terkatung-katung karena Tunggakan Gaji Tak Kunjung Dibayar

Surabaya
Motif Suami di Malang Aniaya Istri yang Hamil, Tak Terima Korban Bertemu Teman Masa Sekolah

Motif Suami di Malang Aniaya Istri yang Hamil, Tak Terima Korban Bertemu Teman Masa Sekolah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Malang Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Surabaya
Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah

Surabaya
Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Tulungagung Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Cerah Berawan

Surabaya
2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

2 Personel Kepolisian di Lamongan Diberhentikan dengan Tidak Hormat

Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com