SURABAYA, KOMPAS.com - Polisi mengungkap kronologi pembunuhan pedagang nasi bebek yang ditemukan tewas membusuk di Sidoarjo, Jawa Timur, pada Jumat (4/8/2023). Korban dibunuh dengan diracun. Pelaku menggunakan campuran potasium dan pembersih lantai.
Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Sidoarjo Kombes Pol Kusumo Wahyu Bintoro mengatakan, pembunuhan itu bermula saat pelaku, RI (23), warga Desa Rangkah Kidul, menginap bersama temanya di ruko korban, Ahmad Mukiyin (23), di Desa Buncitan, Sedati.
"Malam itu, Minggu (30/7/2023), pelaku tidur bertiga di ruko tempat jualan nasi bebek bersama dengan korban dan saudara AL," kata Kusumo di Mapolresta Sidoarjo, Senin (7/8/2023).
Baca juga: Ditemukan Membusuk, Pedagang Nasi Bebek di Sidoarjo Tewas Dibunuh Saudara
Kemudian, pelaku menyiapkan campuran potasium dan serbuk pembersih lantai pada Senin (31/7/2023). Selain itu, dia mengajak temanya dan korban untuk minum minuman keras (miras) berjenis arak.
"Pelaku memasukkan campuran serbuk potasium dan serbuk pembersih lantai ke dalam gelas berisi miras, sehingga diminum oleh korban," jelasnya.
Baca juga: Buron 3 Tahun, 2 Terpidana Kasus Penipuan Apartemen di Surabaya Dibekuk di Sidoarjo
Akibatnya, korban langsung mengalami kejang hingga badanya kaku dan tersungkur ke depan. Setelahnya, pelaku dan temanya membawa pria tersebut masuk ke dalam kamarnya.
Pelaku mengatakan kepada temanya, korban hanya mengalami kecapekan. Selain itu, pelaku juga meminta rekanya membeli bunga dan air untuk menyiram pedagang nasi bebek yang sudah terbaring kaku itu.
"Pelaku sambil mengatakan 'mungkin besok bangun, setelah matahari terbit'," jelasnya.
"Selanjutnya pelaku mengemasi sisa miras, memasukkan ke dalam tas ransel miliknya, serta mengambil barang korban seperti handphone, uang Rp 142.000 dan sepeda motor," tambahnya.
Lalu, pelaku mengajak temanya untuk ke masjid terdekat, dengan alasan mencegah datangnya musibah. Tak hanya itu, pria tersebut menutup pintu ruko korban dan menguncinya dari luar.