KOMPAS.com - Lorjuk adalah sejenis kerang yang hanya dapat hidup di pantai Pulau Madura.
Lorjuk atau kerang bambu kemudian diolah menjadi kuliner khas yang hanya bisa ditemui di Surabaya dan Madura.
Kerang tersebut diolah menjadi berbagai makanan.
Lorjuk memiliki ukuran yang sangat kecil, yaitu sekitar dua hingga tiga sentimeter.
Kerang bambu tersebut tergolong tidak mudah ditemukan, karena lorjuk baru dapat ditemukan jika naik ke permukaan laut.
Lorjuk biasa hidup di dasar laut dan menyaring partikel makanan dari air.
Jika menemukan sumber makanan melimpah di dekat permukaan laut, maka kerang tersebut akan naik untuk memperoleh makanan itu.
Ada sejumlah faktor yang diperkirakan menyebabkan lorjuk naik ke permukaan, antara lain menghindari suhu yang terlalu panas di dasar perairan.
Lorjuk cenderung naik ke permukaan selama pasang surut, karena daerah hidupnya terpapar udara dan cahaya.
Baca juga: Tak Hanya Sate Ayam, Cicipi Lorjuk Kuliner Seafood Khas Madura
Kerang naik ke permukaan laut untuk mengakses oksigen dan sumber makanan yang diperlukan.
Kerang bambu tersebut juga akan naik ke permukaan laut untuk menghindari suhu yang terlalu panas di dasar perairan akibat adanya aliran kuat atau perubahan arus.
Cara lain mendapatkan lorjuk adalah menggunakan garam atau batu gambing yang membuat lorjuk naik ke permukaan dengan sendirinya.
Fenomena lorjuk naik ke permukaan lalu selalu menjadi perhatian masyarakat.
Hampir setiap malam, sebanyak ratusan orang mengambil kerang bambu yang naik ke permukaan di pesisir Pantai Talang Siring, Desa Montok, Kecamatan Larangan, Pamekasan.
Sebelum dimasak, lorjuk dicuci bersirih dan merebusnya tanpa menggunakan air. Pada saat direbus, lorjuk akan mengeluarkan cairan seperti kaldu yang memiliki cita rasa khas.