MALANG, KOMPAS.com - Pria asal Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Slamet (69), tewas di tengah kerumunan warga saat kegiatan sedekah bumi di Desa Dayurejo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Minggu (30/7/2023) siang.
Sebelumnya, ia dikira tewas akibat terinjak-injak warga saat berebut hasil bumi yang diletakkan di atas ancak berhias patung garuda.
Namun, polisi menepis dugaan tersebut. Polisi menyebut Slamet tewas akibat terserang asma di tengah kerumunan warga.
"Jadi kami pastikan bukan karena terinjak-injak. Tapi terserang asma saat ia turut berebut hasil bumi," ungkap Kapolsek Prigen, AKP Sugiyanto melalui sambungan telepon, Senin (31/7/2023).
Baca juga: Mobil Terbakar di Tol Pasuruan-Probolinggo, Awalnya Ada Percikan Api di Roda Depan
Sugiyanto menyebut, peristiwa itu disaksikan oleh cucunya yang juga berada di lokasi saat kejadian.
"Saat terjatuh itu, korban masih hidup dan bisa tertolong. Ia tewas saat perjalanan menuju rumah sakit," ujarnya.
Baca juga: Sosok Briptu Tiara Nissa, Polwan Asal Pasuruan yang Jadi Lulusan Terbaik Akpol Turkiye
Keluarga korban juga sudah menerima kejadian itu sebagai kecelakaan, dan tidak menuntut hukum apa pun melalui surat resmi.
"Pasca-kejadian itu, korban langsung dibawa pulang ke rumah duka di Kepanjen, Kabupaten Malang," jelasnya.
Sebelumnya, Slamet datang ke Desa Dayurejo, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, untuk mengikuti kegiatan sedekah bumi berdasarkan ajakan saudaranya di desa setempat.
"Sebelum kejadian itu, menurut keluarganya korban memang sudah mempunyai riwayat sakit asma," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.